
Internasional
Pejabat Kemenkeu Jepang Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 April 2018 17:25

Sebelumnya, Menteri Keuangan Taro Aso nampaknya akan mengabaikan tuduhan terhadap Fukuda dengan mengatakan telah memberi peringatan terhadap pejabat yang kemudian merasa 'cukup menyesal'.
Namun setelah itu, dia berkata Fukuda akan dipecat jika dugaan terbukti. Pada hari Senin, Kementerian Keuangan meminta pengacara independen untuk melakukan investigasi.
"Jika ada reporter perempuan yang berada di situasi dengan Wakil Administratif Fukuda seperti disebut oleh majalah mingguan itu, [kementerian] ingin mereka bekerjasama dalam investigasi," kata pihak kementerian dalam sebuah pernyataan resmi.
Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe telah menghadapi skandal kronisme ganda, membuat peringkat penerimaan Abe yang umumnya tinggi jadi menurun.
Abe membantah melakukan kesalahan di kedua skandal tersebut.
Jepang memiliki salah satu catatan representasi perempuan dalam politik yang terburuk di dunia. Negara itu juga sangat berorientasi pada perilaku berdasarkan jenis kelamin.
Hanya 2,8% korban pemerkosaan yang melapor ke polisi, menurut survei pemerintah tahun 2017. Gerakan #MeToo yang telah meningkatkan kesadaran akan pelecehan seksual di seluruh dunia juga menghadapi penerimaan yang terbungkam di Jepang.
Abe telah mendorong partisipasi perempuan di dunia kerja sebagai pusat dari program perekonomian "Abenomics", yang seringkali disebut "Womenomics".
Namun, para analis mengatakan ia melakukan sedikit terobosan dengan pemilih perempuan, dan skandal Kementerian Keuangan tidak akan membantunya.
"Skandal pelecehan seksual pejabat Kementerian Keuangan adalah pukulan untuk Abe, yang mana pemerintahannya tidak terlalu populer di kalangan pemilih perempuan," kata Tetsuro Kato, profesor emeritus di Hitotsubashi University di Tokyo.
Komeito, mitra koalisi junior partai yang sedang berkuasa, "sangat sensitive dengan pendukung perempuannya," tambah Kato. (roy/roy)
Namun setelah itu, dia berkata Fukuda akan dipecat jika dugaan terbukti. Pada hari Senin, Kementerian Keuangan meminta pengacara independen untuk melakukan investigasi.
Abe membantah melakukan kesalahan di kedua skandal tersebut.
Jepang memiliki salah satu catatan representasi perempuan dalam politik yang terburuk di dunia. Negara itu juga sangat berorientasi pada perilaku berdasarkan jenis kelamin.
Hanya 2,8% korban pemerkosaan yang melapor ke polisi, menurut survei pemerintah tahun 2017. Gerakan #MeToo yang telah meningkatkan kesadaran akan pelecehan seksual di seluruh dunia juga menghadapi penerimaan yang terbungkam di Jepang.
Abe telah mendorong partisipasi perempuan di dunia kerja sebagai pusat dari program perekonomian "Abenomics", yang seringkali disebut "Womenomics".
Namun, para analis mengatakan ia melakukan sedikit terobosan dengan pemilih perempuan, dan skandal Kementerian Keuangan tidak akan membantunya.
"Skandal pelecehan seksual pejabat Kementerian Keuangan adalah pukulan untuk Abe, yang mana pemerintahannya tidak terlalu populer di kalangan pemilih perempuan," kata Tetsuro Kato, profesor emeritus di Hitotsubashi University di Tokyo.
Komeito, mitra koalisi junior partai yang sedang berkuasa, "sangat sensitive dengan pendukung perempuannya," tambah Kato. (roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular