
Toyota: Pasar Ekspor Sedan Dipengaruhi Harga Minyak Dunia
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
13 April 2018 19:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan menggenjot ekspor mobil dengan salah satunya mengandalkan tipe sedan.
Bob Azam, Administration & Corporate Planning Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, mengatakan untuk itu pemerintah perlu memperhatikan perjanjian dengan negara tujuan ekspor khususnya terkait dengan bea masuk.
Dia menuturkan Penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sedan tidak serta merta akan langsung menaikkan penjualan ataupun pangsa ekspor mobil tipe itu karena banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah bea masuk tersebut.
Selain itu, lanjutnya, Bob menyebut harga bahan bakar minyak (BBM) dan kondisi jalan raya turut mempengaruhi penilaian konsumen dalam memilih kendaraan yang akan dibeli.
"Semakin tinggi harga BBM orang akan semakin pilih sedan. Sebaliknya kalau murah orang cenderung pilih SUV/MPV. Demikian juga kondisi jalan ikut mempengaruhi pembelian sedan," kata Bob dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/4/2018).
Sebagai informasi, hingga saat ini Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan masih membahas perubahan besaran PPnBM sedan bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Gaikindo.
Bob mengatakan kapasitas produksi sedan di pabrik perseroan adalah 70.000/tahun dengan utilisasi 55%. Dia menuturkan saat ini tren dunia tengah bergeser dari tipe sedan ke SUV menyusul turunnya harga minyak.
(ray/ray) Next Article Menperin Ingin Harga Mobil Sedan Turun
Bob Azam, Administration & Corporate Planning Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, mengatakan untuk itu pemerintah perlu memperhatikan perjanjian dengan negara tujuan ekspor khususnya terkait dengan bea masuk.
Dia menuturkan Penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sedan tidak serta merta akan langsung menaikkan penjualan ataupun pangsa ekspor mobil tipe itu karena banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah bea masuk tersebut.
"Semakin tinggi harga BBM orang akan semakin pilih sedan. Sebaliknya kalau murah orang cenderung pilih SUV/MPV. Demikian juga kondisi jalan ikut mempengaruhi pembelian sedan," kata Bob dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/4/2018).
Sebagai informasi, hingga saat ini Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan masih membahas perubahan besaran PPnBM sedan bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Gaikindo.
Bob mengatakan kapasitas produksi sedan di pabrik perseroan adalah 70.000/tahun dengan utilisasi 55%. Dia menuturkan saat ini tren dunia tengah bergeser dari tipe sedan ke SUV menyusul turunnya harga minyak.
(ray/ray) Next Article Menperin Ingin Harga Mobil Sedan Turun
Most Popular