Menanti Sedan Menjadi Penyelamat Pabrik Mobil di RI

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
13 April 2018 09:09
Produksi pabrik mobil di RI tidak maksimal.
Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
Jakarta, CNBC Indonesia - Sama dengan negara-negara lain, Indonesia kini tengah menghadapi revolusi industri jilid 4 yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Di zaman ini, industri banyak dikendalikan oleh teknologi Internet of Things hingga advanced robotic. 

Satu sektor industri di RI yang diakui dapat cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman ini adalah otomotif.  

Pabrik-pabrik di RI dinilai tidak kalah dengan pabrik mobil lainnya di negara-negara maju, pasalnya Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan ke sejumlah negara di beberapa benua.  

Namun, ternyata pabrik-pabrik tersebut belum dapat bekerja maksimal. Dari kapasitas total produksi 2,2 juta unit setiap tahun, yang terpakai hanya 1,27 juta unit atau 57% alias 930.000 unit masih menganggur.  Hampir setengah dari kapasitas terpasang di pabrik menganggur. 

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan isu yang dihadapi oleh industri otomotif dalam negeri memang bukan Revolusi Industri 4.0, namun pengembangan pasar khususnya ekspor.  



Pada 2017, Indonesia hanya melakukan ekspor sekitar 200.000 unit mobil. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga jumlah ini sangat sedikit di mana Thailand mencapai sekitar 1,7 juta unit. 

"Pasar itu harus dibuka lebih luas. Pasar luas itu bergantung dari jenis kendaraannya. Kalau kendaraan di seluruh dunia demand-nya adalah sedan, karena biasanya small family. Sementara Indonesia mengembangkan yang 7-seater, yang big family, tentu ini harus ada penyesuaian," jelas Airlangga. 

Untuk itu, jelasnya, pemerintah tengah membahas revisi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terhadap sedan sehingga harga mobil jenis itu bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan 7-seater atau multi-purpose vehicle (MPV). 

Saat ini, PPnBM untuk Sedan dikenakan cukup tinggi yakni mencapai 30% dan MPV hanya 10%. 

Apabila revisi PPnBM, dan berbagai harmonisasi tarif, tuntas dilakukan apakah sedan nanti bisa benar-benar menjadi penyelamat industri otomotif di dalam negeri dalam hal produksi?
(ray/ray) Next Article Penjualan Mobil Kuartal I-2018 Tercatat 291.920 Unit, Naik 3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular