
PGN Akuisisi Pertagas, Ini Alasannya
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
12 April 2018 10:03

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PGN Tbk telah resmi menjadi anak usaha PT Pertamina (Persero) dan tergabung dalam holding BUMN sektor minyak dan gas bumi (migas). Selanjutnya, PGN akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 26 April 2018 mendatang.
Kementerian BUMN menyampaikan dalam RUPS nanti, hanya akan dilakukan persetujuan atas perubahan anggaran dasar dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). PGN sendiri resmi menjadi melepas status perseronya dengan telah ditandatanganinya Akta Pengalihan Saham per 11 April 2018.
Penggabungan PGN dan PT Pertagas dipastikan akan menggunakan skema akuisisi. "[Alasannya] itu yang paling cepat, kalau merger lebih lama," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno di kantornya, Rabu (11/4/2018).
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menjelaskan, setelah tim transaksi melakukan kajian seperti dari sisi teknis, waktu, serta legal, akuisisi dilihat lebih tepat dalam pengintegrasian dua perusahaan gas tersebut.
Terkait nilai valuasi, Jobi mengaku masih dalam bentuk kajian. Dia berharap dalam waktu cepat konsultan yang ditunjuk sudah bisa mengusulkan kepada PGN dan Pertamina terkait nilai yang akan ditransaksikan.
"Tentunya nanti holding migas akan melihat secara integrasi, kalau ini nilainya terlampau besar mungkin juga akan memberatkan holding. Jadi, akan dicari yang paling optimal untuk pengembangan holding migas ke depan," terang Jobi.
Terkait bisnis subholding gas ke depan, dia mengatakan holding akan fokus pada efisiensi pembangunan infrastruktur. Hal itu akan dimulai dengan persiapan data antara PGN dan Pertagas.
Persiapan data dia perkirakan akan memakan waktu dua bulan, dari situ akan ditemukan nilai dan peluang. "Langkah pertama adalah segera bertemu manajemen Pertagas, asetnya dibuka, mana yang bisa segera dioperasikan bersama kita operasikan, yang duplikasi kita cegah," jelas Jobi.
Investasi yang tumpah tindih akan dialihkan dengan pembangunan ke daerah-daerah yang memang belum masuk RKAP PGN dan Pertagas. Selain itu Jobi menyebut akan dilakukan pengembangan atas proyek yang telah ada seperti FSRU Lampung, serta pembangunan pipa di berbagai ruas lain seperti Semarang ke Cirebon serta Cilegon hingga Probolinggo.
(roy/roy) Next Article PP Belum Diteken, PGN Tetap Gabung Pertamina Maret Ini
Kementerian BUMN menyampaikan dalam RUPS nanti, hanya akan dilakukan persetujuan atas perubahan anggaran dasar dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). PGN sendiri resmi menjadi melepas status perseronya dengan telah ditandatanganinya Akta Pengalihan Saham per 11 April 2018.
Penggabungan PGN dan PT Pertagas dipastikan akan menggunakan skema akuisisi. "[Alasannya] itu yang paling cepat, kalau merger lebih lama," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno di kantornya, Rabu (11/4/2018).
"Tentunya nanti holding migas akan melihat secara integrasi, kalau ini nilainya terlampau besar mungkin juga akan memberatkan holding. Jadi, akan dicari yang paling optimal untuk pengembangan holding migas ke depan," terang Jobi.
Terkait bisnis subholding gas ke depan, dia mengatakan holding akan fokus pada efisiensi pembangunan infrastruktur. Hal itu akan dimulai dengan persiapan data antara PGN dan Pertagas.
Persiapan data dia perkirakan akan memakan waktu dua bulan, dari situ akan ditemukan nilai dan peluang. "Langkah pertama adalah segera bertemu manajemen Pertagas, asetnya dibuka, mana yang bisa segera dioperasikan bersama kita operasikan, yang duplikasi kita cegah," jelas Jobi.
Investasi yang tumpah tindih akan dialihkan dengan pembangunan ke daerah-daerah yang memang belum masuk RKAP PGN dan Pertagas. Selain itu Jobi menyebut akan dilakukan pengembangan atas proyek yang telah ada seperti FSRU Lampung, serta pembangunan pipa di berbagai ruas lain seperti Semarang ke Cirebon serta Cilegon hingga Probolinggo.
(roy/roy) Next Article PP Belum Diteken, PGN Tetap Gabung Pertamina Maret Ini
Most Popular