Internasional

Awas! Beberapa Penerbangan Terancam Serangan Rudal ke Suriah

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 April 2018 16:58
Eurocontrol memperingatkan akan ada serangan rudal ke wilayah Suriah dalam 72 jam ke depan.
Foto: www.xn--aroport-bya.eu
Singapura, CNBC Indonesia - Badan kontrol lalu lintas udara Eropa, Eurocontrol, pada hari Selasa (11/4/2018) memperingatkan maskapai-maskapai agar waspada saat terbang di wilayah Mediterania timur akibat adanya kemungkinan peluncuran serangan udara ke Suriah dalam waktu 72 jam ke depan.

Eurocontrol mengatakan rudal udara-ke-darat dan rudal jelajah kemungkinan akan diluncurkan selama periode tersebut. Mereka memperingatkan adanya kemungkinan gangguan intermiten pada peralatan navigasi radio, namun tidak menyebutkan asal potensi serangan rudal tersebut, dilansir dari Reuters.


"Karena kemungkinan peluncuran serangan udara ke Suriah dengan jenis serangan dari udara ke tanah dan/ atau rudal jelajah dalam waktu 72 jam ke depan, dan kemungkinan gangguan intermiten peralatan navigasi radio, kewaspadaan diperlukan ketika merencanakan melakukan penerbangan di daerah FIR Mediterania Timur/ Nicosia," ujarnya, mengacu pada wilayah udara yang ditunjuk.

Eurocontrol dalam pernyataannya memasukkan area yang lebih luas di luar wilayah udara yang dikuasai oleh Suriah. Wilayah penerbangan Nicosia yang disebutkan dalam pernyataan Eurocontrol meliputi pulau Siprus dan perairan sekitarnya, menurut peta di situs resmi Eurocontrol.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan sekutunya diketahui tengah mendiskusikan aksi militer untuk menghukum Presiden Suriah Bashar Assad karena dicurigai melakukan serangan gas beracun pada hari Sabtu di kota yang dikuasai pemberontak, yang sudah lama melawan pasukan pemerintahnya.

Trump pada hari Selasa membatalkan kunjungan ke Amerika Latin yang akan dilakukan pekan ini guna fokus menanggapi konflik di Suriah.

Satu-satunya penerbangan komersial yang melewati wilayah udara Suriah pada hari Rabu dilakukan pada jam 01:15 GMT oleh Syrian Air dan maskapai asal Lebanon, Middle East Airlines, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24. Setelahnya, tidak ada penerbangan yang dijadwalkan yang melintasi wilayah tersebut sepanjang sisa hari.

Seorang juru bicara Lufthansa dari Jerman mengatakan pada hari Rabu perusahaan penerbangannya mendengar peringatan Eurocontrol dan sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang.

"Sebagai tindakan pencegahan proaktif, maskapai Lufthansa Group sekarang ini telah menghindari wilayah udara di Mediterania timur untuk beberapa waktu ke depan," katanya.

Beberapa maskapai besar lainnya yang terbang di daerah itu tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar tentang rencana rute penerbangan mereka.


Sebelumnya, regulator penerbangan di beberapa negara, termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Jerman, telah mengeluarkan peringatan yang melarang maskapai penerbangan memasuki wilayah udara Suria.

Kesadaran dari regulator terkait zona konflik telah meningkat, setelah pesawat komersial Malaysia Airlines MH17 jatuh akibat peluncuran rudal ke wilayah udara Ukraina pada tahun 2014, di mana semua penumpangnya (298 orang) dinyatakan tewas.

Tahun lalu, Korea Utara menguji coba misil tanpa peringatan, yang menyebabkan beberapa maskapai penerbangan mengatur ulang rute penerbangan untuk menghindari sebagian wilayah Laut Jepang.
(prm) Next Article 'Kiamat' Kursi Pesawat Nyata, Maskapai Siapkan Skenario Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular