Maskapai Curhat Impor 3 Baut Pesawat Dibikin Sulit Birokrasi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 March 2023 11:55
Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) member of Lion Air Group senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kemampuan. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)
Foto: Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) member of Lion Air Group senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kemampuan. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel P)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pelaku penerbangan mengungkapkan bahwa birokrasi masih cukup menyulitkan dalam importasi suku cadang pesawat. Untuk mengimpor beberapa sparepart yang menjadi kebutuhan pesawat juga masih cukup sulit terkendala birokrasi.

Ketua Umum Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional atau INACA, Denon Prawiraatmadja menyebut bahwa sampai saat ini Kementerian teknis, diantaranya Kemenperin mendorong agar industri dalam negeri untuk memproduksi sebagian sparepart.

"Tapi sampe sekarang masih banyak yang masuk larangan terbatas. Sebagai contoh Malaysia 15% yang masuk larangan terbatas spareparts. Indonesia sampai 49%, contoh untuk impor baut 3 biji mesti impor, administrasi panjang, kalau 1 pesawat kecil nggak apa-apa, tapi kalau 10-20 pesawat, akhirnya harus ada departemen yang urus birokrasi, jadi tambahan cost," katanya dalam Rakor INACA, Jumat (3/3/23).

Padahal hal seperti itu seharusnya tidak perlu adanya biaya tambahan, sayangnya birokrasi mengharuskan adanya pegawai tambahan untuk mengurusnya.

Tekanan lain berasal dari makin anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti Dolar AS maupun Euro.

"Nilai tukar mata uang kita terus merosot termasuk dibandingkan euro dan dolar AS, dimana cost structure kita sebagian uang asing. 6 tahun lalu Rp 13.000/US$ sudah empot-empotan, sekarang dekat Rp 16.000/US$," sebut Denon

"Sangat masuk akal pelaku maskapai kejar minimum target traffic, tapi jangan sampai industri nggak sehat sehingga yang jadi korban pengguna, masyarakat sehingga cost transportasi tinggi," lanjutnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada G20 Bali, Penerbangan Berjadwal ke Bali Dibatasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular