Boracay Ditutup, Maskapai Filipina Rugi Hingga Rp 67,5 M

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
05 April 2018 17:59
Penutupan Boracay dilakukan selama 6 bulan sejak 26 April 2018.
Foto: Reuters
Manila, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menutup pantai Boracay karena kondisinya yang rusak. Duterte bahkan mengatakan Boracay seperti layaknya septic tank atau wadah penampung limbah toilet.  

Adapun penutupan Boracay guna menyelamatkan pulau itu dari kerusakan lebih parah dilakukan selama 6 bulan sejak 26 April 2018.  

Saat penutupan, Filipina akan melakukan pemeriksaan kondisi jalan, perawatan saluran pembuangan dan fasilitas pembuangan air untuk menangani sekitar 90-115 ton kotoran per hari, yang mana saat ini hanya sekitar 30 ton yang diangkut keluar dari pulau tersebut.  

Duterte sendiri menyebut air laut kebiruan Boracay tercium seperti "kotoran" karena sistem pembuangan berakhir di lautan. Selain itu, Duterte juga berang atas ledakan pembangunan tak berizin di mana saat ini ditemukan 948 struktur ilegal.  

Tahun lalu, Boracay telah menarik 2 juta wisatawan dan menghasilkan pemasukan lebih dari miliaran dolar.  

Menyusul penutupan itu, hotel-hotel menyiapkan pembatalan reservasi begitu juga dengan maskapai domestik. 

Maskapai domestik menawarkan pengembalian uang penuh atau penerbangan ke rute mana pun kepada para penumpang meski mereka masih akan mengoperasikan penerbangan dengan jumlah terbatas ke pintu Gerbang Boracay, Caticlan dan Kalibo untuk melayani penduduk berjumlah sekitar 50.000 jiwa itu. 

Cebu Pacific, Philippine Airlines dan AirAsia Philippines berkata mereka akan menurunkan layanannya dari tanggal 26 April sampai 25 Oktober 2018, sementara menambahkan jumlah penerbangan ke pantai dan tujuan penyelaman terkenal lainnya, termasuk Cebu, Palawan dan Bohol.

Cebu Pacific, maskapai domestik yang dominan, mengatakan pihaknya sudah membatalkan 14 penerbangan pulang-pergi harian dan mengantisipasi kerugian sejumlah US$3 juta (Rp 40,5 miliar) sampai $5 juta (Rp 67,5 miliar) dalam enam bulan tersebut.

Pekan ini, pemerintah memperkirakan penutupan tersebut akan memangkas 0,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2018.
(ray/ray) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular