
Internasional
CubeYou Respons Dugaan Kebocoran Data Facebook
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
09 April 2018 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Federico Treu selaku CEO perusahaan analitik CubeYou berkata perusahaan diikutsertakan dalam pengembangan aplikasi dan situs, tetapi hanya bekerjasama dengan Cambridge University sejak Desember 2013 hingga Mei 2015.
CubeYou hanya mengumpulkan data pada periode waktu tersebut dan belum mengakses data dari pengguna baru yang mengambil kuis tersebut sejak Juni 2015, kata Treu ketika diminta untuk berkomentar tentang dugaan kebocoran data pengguna Facebook, dilansir dari CNBC International, Senin (9/4/2018).
Perusahaan itu diduga mengumpulkan data pengguna Facebook dan membaginya kepada para pemasar (marketer). Cara yang mereka gunakan serupa dengan Cambridge Analytica yang mendapat data 87 juta pengguna Facebook melalui aplikasi kuis di media sosial itu dan menggunakannya untuk kepentingan pemenangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) tahun 2016.
Treu juga menyebutkan situs YouAreWhatYouLike.com memiliki ketentuan penggunaan yang berbeda dan lebih longgar daripada ketentuan di Facebook yang ditemukan oleh CNBC International.
[Gambas:Video CNBC]
Situs tersebut mengatakan, "informasi yang Anda masukkan ke You Are What You Like mungkin tersimpan dan digunakan untuk tujuan akademis dan bisnis, juga diungkap ke pihak ketiga, termasuk misalnya [namun tidak terbatas pada] lembaga penelitian. Pengungkapan dalam bentuk apapun akan [dilakukan] dengan format anonim yang ketat, informasi seperti itu tidak akan pernah bisa digunakan untuk mengidentifikasi Anda atau pengguna perorangan lainnya." (Kata yang dicetak miring ditambahkan sendiri oleh CNBC International.)
Ia juga mengelak CubeYou memiliki akses terhadap data teman-teman pengguna mengikuti kuis, dan pihaknya hanya menghubungkan teman-teman yang juga ikut serta ke aplikasi tersebut secara perorangan.
Cambridge University mengatakan keterlibatan CubeYou terbatas dalam mengembangkan situs.
"Kami tidak mengetahui klaim CubeYou di blog mereka," tulis Psychometrics Center di Cambridge University dalam sebuah pernyataan resmi.
"Melihat yang terjadi sekarang, beberapa di antaranya sepertinya menyimpang dan kami akan menghubungi mereka untuk meminta klarifikasi. Misalnya, kami belum berkolaborasi dengan mereka untuk membuat model prediksi psikologis. Kami merahasiakan model prediksi kami dan itu sudah dibuat sebelum kami mulai bekerja dengan mereka," kata institusi tersebut.
"Relasi kami tidak komersial dan tidak ada upah atau proyek dari klien yang ditukarkan. Mereka hanya mendesain tampilan situs yang menggunakan model kami untuk memberi masukan bagi pengguna tentang data [pengguna] mereka. Sayangnya, para kolaborator dengan Cambridge University terkadang melebih-lebihkan hubungan mereka dengan Cambridge demi mendapatkan gengsi dari pekerjaan akademis itu," tambahnya.
'Tempat yang baik bagi kami untuk memperoleh konsumen'
CubeYou mengklaim pihaknya mampu menggunakan data itu untuk menargetkan pengguna Facebook, dan para pengiklan pun nampaknya memanfaatkannya.
Situs CubeYou mengatakan konsumennya termasuk perusahaan komunikasi global Edelman dan agen olahraga dan hiburan Octagon. Perusahaan itu juga bekerjasama dengan agen periklanan termasuk 72 dan Sunny (yang memiliki Google, Adidas, dan Coors Light sebagai klien), Martin Agency (Discover, Geico, Experian) dan Legacy Marketing (L'Oreal, Hilton, dan TGI Fridays).
Situsnya tidak mengatakan data seperti apa yang digunakan CubeYou dalam suatu proyek, tetapi kesaksian para agen membicarakan tentang bagaimana data CubeYou memungkinkan mereka memahami konsumen potensial.
"CubeYou adalah tempat luar biasa bagi kami untuk memperoleh konsumen," kata salah satu testimoni konsumen dari Legacy Marketing.
"Kami terutama menggunakan Mintel untuk riset kami, namun segmentasi konsumennya sangat kecil. Saya rasa keuntungan terbaik dari alat seperti CubeYou adalah Anda bisa memperoleh data yang sangat bernuansa tentang demografi, psychografi, dan ketertarikan dengan sangat mudah."
(prm) Next Article Isi Kesaksian yang Disiapkan CEO Facebook untuk Kongres AS
CubeYou hanya mengumpulkan data pada periode waktu tersebut dan belum mengakses data dari pengguna baru yang mengambil kuis tersebut sejak Juni 2015, kata Treu ketika diminta untuk berkomentar tentang dugaan kebocoran data pengguna Facebook, dilansir dari CNBC International, Senin (9/4/2018).
Perusahaan itu diduga mengumpulkan data pengguna Facebook dan membaginya kepada para pemasar (marketer). Cara yang mereka gunakan serupa dengan Cambridge Analytica yang mendapat data 87 juta pengguna Facebook melalui aplikasi kuis di media sosial itu dan menggunakannya untuk kepentingan pemenangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) tahun 2016.
[Gambas:Video CNBC]
Situs tersebut mengatakan, "informasi yang Anda masukkan ke You Are What You Like mungkin tersimpan dan digunakan untuk tujuan akademis dan bisnis, juga diungkap ke pihak ketiga, termasuk misalnya [namun tidak terbatas pada] lembaga penelitian. Pengungkapan dalam bentuk apapun akan [dilakukan] dengan format anonim yang ketat, informasi seperti itu tidak akan pernah bisa digunakan untuk mengidentifikasi Anda atau pengguna perorangan lainnya." (Kata yang dicetak miring ditambahkan sendiri oleh CNBC International.)
Ia juga mengelak CubeYou memiliki akses terhadap data teman-teman pengguna mengikuti kuis, dan pihaknya hanya menghubungkan teman-teman yang juga ikut serta ke aplikasi tersebut secara perorangan.
Cambridge University mengatakan keterlibatan CubeYou terbatas dalam mengembangkan situs.
"Kami tidak mengetahui klaim CubeYou di blog mereka," tulis Psychometrics Center di Cambridge University dalam sebuah pernyataan resmi.
"Melihat yang terjadi sekarang, beberapa di antaranya sepertinya menyimpang dan kami akan menghubungi mereka untuk meminta klarifikasi. Misalnya, kami belum berkolaborasi dengan mereka untuk membuat model prediksi psikologis. Kami merahasiakan model prediksi kami dan itu sudah dibuat sebelum kami mulai bekerja dengan mereka," kata institusi tersebut.
"Relasi kami tidak komersial dan tidak ada upah atau proyek dari klien yang ditukarkan. Mereka hanya mendesain tampilan situs yang menggunakan model kami untuk memberi masukan bagi pengguna tentang data [pengguna] mereka. Sayangnya, para kolaborator dengan Cambridge University terkadang melebih-lebihkan hubungan mereka dengan Cambridge demi mendapatkan gengsi dari pekerjaan akademis itu," tambahnya.
'Tempat yang baik bagi kami untuk memperoleh konsumen'
CubeYou mengklaim pihaknya mampu menggunakan data itu untuk menargetkan pengguna Facebook, dan para pengiklan pun nampaknya memanfaatkannya.
Situs CubeYou mengatakan konsumennya termasuk perusahaan komunikasi global Edelman dan agen olahraga dan hiburan Octagon. Perusahaan itu juga bekerjasama dengan agen periklanan termasuk 72 dan Sunny (yang memiliki Google, Adidas, dan Coors Light sebagai klien), Martin Agency (Discover, Geico, Experian) dan Legacy Marketing (L'Oreal, Hilton, dan TGI Fridays).
Situsnya tidak mengatakan data seperti apa yang digunakan CubeYou dalam suatu proyek, tetapi kesaksian para agen membicarakan tentang bagaimana data CubeYou memungkinkan mereka memahami konsumen potensial.
"CubeYou adalah tempat luar biasa bagi kami untuk memperoleh konsumen," kata salah satu testimoni konsumen dari Legacy Marketing.
"Kami terutama menggunakan Mintel untuk riset kami, namun segmentasi konsumennya sangat kecil. Saya rasa keuntungan terbaik dari alat seperti CubeYou adalah Anda bisa memperoleh data yang sangat bernuansa tentang demografi, psychografi, dan ketertarikan dengan sangat mudah."
(prm) Next Article Isi Kesaksian yang Disiapkan CEO Facebook untuk Kongres AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular