Updated
Minyak Tumpah di Balikpapan, Produksi Pertamina Terganggu
Arys Aditya, CNBC Indonesia
05 April 2018 20:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan putusnya pipa minyak PT Pertamina (Persero) di Teluk Balikpapan menyebabkan terganggunya produksi di Kilang Balikpapan. Dia mengatakan produksi di Kilang Balikpapan diperkirakan 200.000 barel per hari (bph).
Dia mengatakan Pertamina harus secepatnya memulihkan kondisi sebab kebutuhan BBM dari produksi kilang di sana cukup besar.
"Kita minta Pertamina menangani sesuai prosedur yang ada, yang terpenting kita harus bersihkan dulu sehingga efek negatif dari tumpahan minyak bisa minimal. Kita koordinasi dengan Pertamina untuk melihat langkah-langkah ke depan apa yang harus dilakukan," jelas Arcandra.
Berdasarkan laporan yang dia terima, penurunan kapasitas produksi di Balikpapan secara rinci terjadi di salah satu konfigurasi kilang, yakni primary prosessing. Penurunan diketahui mencapai 50% dari produksi normal.
"Sementara itu untuk secondary prosessing masih normal sekitar 70%," tutur Arcandra di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/4/2018).
Dia mengatakan Kementerian ESDM juga tengah melakukan evaluasi emergency program response Pertamina dan juga terkait K3 lainnya.
"Yang penting tidak panik dalam menangani ini. Kan sudah seharusnya kejadian seperti ini dilatih dulu, kalau terjadi accident apa yang seharusnya dilakukan, di oil and gas itu sudah biasa kita mengantisipasi dari kalau ada risiko-risiko seperti itu," jelas dia.
Bicara sanksi, Arcandra belum dapat memutuskan karena kejadian tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Updated: Sebelumnya, Arcandra mengatakan potential loss akibat kasus di Teluk Balikpapan adalah 200.000 bph, namun direvisi bahwa angka itu adalah perkiraan volume produksi di Kilang Balikpapan.
(ray/ray) Next Article Minyak Tumpah di Balikpapan, Benarkah Punya Pertamina?
Dia mengatakan Pertamina harus secepatnya memulihkan kondisi sebab kebutuhan BBM dari produksi kilang di sana cukup besar.
"Kita minta Pertamina menangani sesuai prosedur yang ada, yang terpenting kita harus bersihkan dulu sehingga efek negatif dari tumpahan minyak bisa minimal. Kita koordinasi dengan Pertamina untuk melihat langkah-langkah ke depan apa yang harus dilakukan," jelas Arcandra.
Berdasarkan laporan yang dia terima, penurunan kapasitas produksi di Balikpapan secara rinci terjadi di salah satu konfigurasi kilang, yakni primary prosessing. Penurunan diketahui mencapai 50% dari produksi normal.
Dia mengatakan Kementerian ESDM juga tengah melakukan evaluasi emergency program response Pertamina dan juga terkait K3 lainnya.
"Yang penting tidak panik dalam menangani ini. Kan sudah seharusnya kejadian seperti ini dilatih dulu, kalau terjadi accident apa yang seharusnya dilakukan, di oil and gas itu sudah biasa kita mengantisipasi dari kalau ada risiko-risiko seperti itu," jelas dia.
Bicara sanksi, Arcandra belum dapat memutuskan karena kejadian tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Updated: Sebelumnya, Arcandra mengatakan potential loss akibat kasus di Teluk Balikpapan adalah 200.000 bph, namun direvisi bahwa angka itu adalah perkiraan volume produksi di Kilang Balikpapan.
(ray/ray) Next Article Minyak Tumpah di Balikpapan, Benarkah Punya Pertamina?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular