
Dampak Area Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan Capai 12 Ribu Ha
Arys Aditya & Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
04 April 2018 19:59

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) telah membenarkan minyak yang tumpah pada Sabtu (31/3/2018) lalu di perairan Teluk Balikpapan berasal dari pipa miliknya.
Secara rinci, Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha mengatakan pipa milik Pertamina berukuran 20 inci dan ketebalan 12 mm ditemukan putus. Penyebab pipa tersebut putus masih dalam penyelidikan, namun dipastikan karena faktor eksternal.
"Hasil awal lab menunjukkan properties terdekat adalah Marina Fuel Oil (MFO), berdasarkan hasil analisa flash point-nya. Hal ini diduga karena fraksi ringan dari crude telah menguap karena pengaruh angin dan tercampur dengan air laut," kata Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/3/2018).
Pihak kepolisian, kata dia, akan menyelidiki lebih lanjut apa yang menyebabkan pipa Pertamina arah Lawe-Lawe terseret hingga putus lebih dari 100 meter.
"Pihak Dit Reskrimsus akan minta bantuan ahli. Pipa ini berada di dasar laut kedalaman 20-25 meter," kata Yudy.
Sementara itu, jumlah volume kebocoran dan kerugian masih dalam proses penghitungan.
Selain itu berdasar laporan dari tim penanganan tumpahan minyak yang terdiri dari Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ditjen Penegakan Hukum, P3EK Kalimantan, Dinas LHK Balikpapan, dan instansi lainnya menyatakan luasan area terdampak diperkirakan mencapai kurang lebih 7000 ha.
"Dengan panjang pantai terdampak di sisi kota Balikpapan dann Kabupaten Penajam Pasir Utara mencapai 60 km," tulis di laporan.
Berdasar fakta lapangan ditemukan ekosistem terdampak berupa hutan tanaman mangrove 34 ha di kelurahan Karingau, dan ribuan tanaman mangrove di Kampung Atas Air Margasari.
"Masyarakat juga mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak yang menyengat, khususnya di area pemukiman." Hasil analisis citra satelit oleh LAPAN juga diketahui tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan seluas 12.987 ha.
(gus/gus) Next Article Pertamina Akui Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan Dari Pipanya
Secara rinci, Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha mengatakan pipa milik Pertamina berukuran 20 inci dan ketebalan 12 mm ditemukan putus. Penyebab pipa tersebut putus masih dalam penyelidikan, namun dipastikan karena faktor eksternal.
Pihak kepolisian, kata dia, akan menyelidiki lebih lanjut apa yang menyebabkan pipa Pertamina arah Lawe-Lawe terseret hingga putus lebih dari 100 meter.
"Pihak Dit Reskrimsus akan minta bantuan ahli. Pipa ini berada di dasar laut kedalaman 20-25 meter," kata Yudy.
Sementara itu, jumlah volume kebocoran dan kerugian masih dalam proses penghitungan.
Selain itu berdasar laporan dari tim penanganan tumpahan minyak yang terdiri dari Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ditjen Penegakan Hukum, P3EK Kalimantan, Dinas LHK Balikpapan, dan instansi lainnya menyatakan luasan area terdampak diperkirakan mencapai kurang lebih 7000 ha.
"Dengan panjang pantai terdampak di sisi kota Balikpapan dann Kabupaten Penajam Pasir Utara mencapai 60 km," tulis di laporan.
Berdasar fakta lapangan ditemukan ekosistem terdampak berupa hutan tanaman mangrove 34 ha di kelurahan Karingau, dan ribuan tanaman mangrove di Kampung Atas Air Margasari.
"Masyarakat juga mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak yang menyengat, khususnya di area pemukiman." Hasil analisis citra satelit oleh LAPAN juga diketahui tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan seluas 12.987 ha.
(gus/gus) Next Article Pertamina Akui Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan Dari Pipanya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular