
Pembahasan Tarif Ojek Online Berakhir Antiklimaks
Exist In Exist, CNBC Indonesia
04 April 2018 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Penetapan tarif ojek online kembali mundur setelah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai tidak boleh ada kesepakatan harga dilakukan melalui forum.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi Kementerian Perhubungan mengatakan penetapan tarif akan diserahkan ke masing-masing apikator dan mitra.
"Setelah menghadirkan KPPU memang agak berubah konsepnya. Kalau kemarin minta Rp 4.000/km, terus pertemuan kedua jadi Rp 3.250 - Rp 3.500/km, dan lalu tahu bahwa memang tidak boleh dalam forum seperti itu ada kesepakatan harga," ujar Budi usai rapat soal tarif ojek online, Rabu (4/4/2018).
[Gambas:Video CNBC]
"Dan tadi kan ada dua aplikator itu juga, jadi tidak boleh ada kesepakatan harga karena termasuk dalam persaingan usaha," jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, aplikator seperti Go-Jek dan Grab masing-masing diminta membahas tentang tarif ini dengan mitra.
"Nanti mereka akan ada pertemuan sendiri lah antara aplikator dengan mitra masing-masing untuk menentukan sendiri, kan itu masing-masing rahasia perusahaan," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Usai Akuisisi Uber, Grab Masuk Bisnis Fintech
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi Kementerian Perhubungan mengatakan penetapan tarif akan diserahkan ke masing-masing apikator dan mitra.
"Setelah menghadirkan KPPU memang agak berubah konsepnya. Kalau kemarin minta Rp 4.000/km, terus pertemuan kedua jadi Rp 3.250 - Rp 3.500/km, dan lalu tahu bahwa memang tidak boleh dalam forum seperti itu ada kesepakatan harga," ujar Budi usai rapat soal tarif ojek online, Rabu (4/4/2018).
"Dan tadi kan ada dua aplikator itu juga, jadi tidak boleh ada kesepakatan harga karena termasuk dalam persaingan usaha," jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, aplikator seperti Go-Jek dan Grab masing-masing diminta membahas tentang tarif ini dengan mitra.
"Nanti mereka akan ada pertemuan sendiri lah antara aplikator dengan mitra masing-masing untuk menentukan sendiri, kan itu masing-masing rahasia perusahaan," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Usai Akuisisi Uber, Grab Masuk Bisnis Fintech
Most Popular