Menhub: Go-Jek Cs Hanya Kejar Target, Driver Jadi Korban

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
28 March 2018 12:17
Stakeholder ojek online hari ini dijadwalkan bertemu membahas soal tarif.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pemerintah akan melakukan langkah intervensi terhadap aplikator transportasi online seperti Go-Jek, Grab dan Uber untuk menjaga keseimbangan dalam berbisnis. 

"Instruksi lebih tegas ke operator ada, kami banyak sekali instrumen yang bisa dilakukan untuk intervensi. Selama ini kan hanya persuasif, kami mau melakukan kegiatan-kegiatan [intervensi] itu," jelas Menhub. 

Dia mengatakan aplikator transportasi online seperti Go-Jek, Grab dan Uber jangan hanya mengejar pangsa pasar namun mengorbankan driver ojek online. 

Menurutnya, aplikator harus menetapkan tarif yang masih masuk hitungan bisnis namun juga tetap memperhatikan pendapatan mitra. 

"Saya himbau kepada para operator mengenai tarif harus hati-hati, jangan hanya memikirkan market share yang besar saja, dan yang jadi korban ojek online. Jadi, karena mereka itu hidupnya, mendapatkan sesuap nasi, dari ojek online tersebut, pemberlakuan tarif harus dilakukan dengan baik," jelas Budi. 

[Gambas:Video CNBC]

Sore ini, lanjut Menhub, dirinya dan Kepala Staf Presiden Moeldoko akan melakukan pertemuan dengan aplikator, driver dan stakeholder lain guna membahas tarif ojek online. 

Agenda pertemuan tersebut, merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo yang sebelumnya mengatakan harus adanya penetapan tarif batas atas dan bawah bagi ojek online. 



"Sesuai dengan pertemuan kemarin, pak Presiden mengarahkan kepada kepala KSP untuk menemui mereka diskusi nanti jam 4 sore hari ini. Diskusi nya seperti apa nanti kita akan kita sampaikan", jelas Menhub.

(ray/ray) Next Article Lagi, Driver Ojek Online Ancam Demo Besar Pada 19 September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular