
Internasional
Amazon Masuki Bisnis Health Care, Ini yang Perlu Diketahui
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
02 April 2018 14:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon mengembangkan sayapnya ke bisnis layanan kesehatan, dan hal itu bukanlah spekulasi semata untuk saat ini.
Pihak perusahaan memang belum banyak membuka suara tentang rencana ini karena masih menentukan cakupannya melalui rentetan sesi diskusi dengan para pakar di bidangnya. Namun, tren perekrutan dan pengembangan produk Amazon belakangan ini memberi pertanda kuat mengenai tujuan perusahaan.
Dilansir dari CNBC International, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan serta berbagai dugaan terkait rencana yang dianggap para pakar berpotensi mendisrupsi sektor layanan kesehatan bernilai US$3 triliun (Rp 41.280 triliun) ini.
Apa yang Kita Ketahui
Apa yang Kita Duga
Pendapat Para Pakar
Terkait hal ini, memang itu semua tergantung pada siapa Anda bertanya. Para pakar pelayanan kesehatan memiliki kecenderungan untuk skeptis karena perusahaan-perusahaan teknologi sebelumnya sudah mencoba, tapi gagal. Namun, para mantan karyawan senior Amazon mengatakan kepada CNBC pandangan itu berjarak pendek, dan industri pelayanan kesehatan harus bersiap.
Berikut adalah beberapa pandangan berbeda dari industri ini:
(prm) Next Article Amazon, Berkshire, JP Morgan Dobrak Sistem Kesehatan AS
Pihak perusahaan memang belum banyak membuka suara tentang rencana ini karena masih menentukan cakupannya melalui rentetan sesi diskusi dengan para pakar di bidangnya. Namun, tren perekrutan dan pengembangan produk Amazon belakangan ini memberi pertanda kuat mengenai tujuan perusahaan.
Dilansir dari CNBC International, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan serta berbagai dugaan terkait rencana yang dianggap para pakar berpotensi mendisrupsi sektor layanan kesehatan bernilai US$3 triliun (Rp 41.280 triliun) ini.
- Perusahaan telah menjual pasokan dan peralatan medis ke berbagai klinik dan rumah sakit. Mereka juga bermaksud untuk mengembangkan bisnis ini. Seperti diberitakan oleh CNBC, Amazon telah membangun kerja sama kunci bertahun-tahun silam dengan beberapa distributor terbesar di Amerika Serikat (AS), seperti Cardinal Health. Perusahaan juga sudah mengajukan lisensi-lisensi yang diperlukan di berbagai negara bagian.
- Bisnis cloud perusahaan, Amazon Web Services (AWS), mengajukan jasanya ke penyedia layanan kesehatan dan berkompetisi dengan Azure dari Microsoft, serta Google Cloud dari Alphabet. Belakangan, perusahaan mengumumkan lowongan pekerjaan bagi karyawan yang akan berjejaring dengan investor kesehatan papan atas. Hal itu dilakukan dalam rangka membangun relasi dengan perusahaan rintisan (startup) kesehatan di masa awal bisnis mereka.
- Amazon berencana untuk mengatasi masalah kenaikan biaya tunjangan kesehatan karyawan. Sebelumnya, perusahaan mengumumkan sebuah kerja sama dengan J.P. Morgan dan Berkshire Hathaway dalam menyusun strategi tunjangan kesehatan untuk total 1,2 juta karyawannya. Pencarian CEO untuk memimpin usaha baru itu masih dilakukan.
- Amazon melirik potensi untuk membawa teknologi suara, serta rumah sakit dan klinik ke dalam bisnisnya. Ia telah bermitra dengan Merck sebagai "tantangan" untuk menginspirasi pengembang Alexa dalam menciptakan "kecakapan" untuk membantu penderita diabetes mengelola kondisinya. Hal itu hanyalah permulaan. Rumah sakit di seluruh penjuru negara juga bereksperimen dengan Alexa untuk berbagai hal, seperti membantu ahli bedah membuat check list atau membagikan informasi penting dengan pasien ketika mereka sudah diperbolehkan pulang. (Namun, saat itu Amazon menolak untuk berkomentar tentang pemberitaan ini.)
Apa yang Kita Duga
- Amazon bersiap untuk melakukan sesuatu yang besar di bidang farmasi. Saat ini, mereka sudah memiliki lebih dari dua puluhan orang untuk menjelajahi peluang itu, menurut pemberitaan teranyar. Berbagai sumber mengatakan hal itu adalah inisiatif yang terpisah dari kerja sama dengan Berkshire Hathaway dan J.P. Morgan (sebagai catatan, rantai pasokan obat-obatan dikenal tidak transparan, bahkan untuk perusahaan besar).
- Amazon memosisikan dirinya untuk merombak pengalaman perawatan dan cara penyampaiannya. CNBC melaporkan bahwa perusahaan itu merekrut Martin Levine, salah satu dokter terbaik di grup perawatan primer inovatif bernama Iora Health. Perusahaan juga mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa ahli terbaik di bidang itu.
- Vice President Amazon Babak Parviz telah menghabiskan waktu yang cukup untuk memikirkan masalah penuaan, khususnya tentang bagaimana teknologi bisa membantu. Saat berbicara di konferensi pers, penampilan publik yang jarang sekali ia lakukan, Parviz membahas kesepian yang seringkali muncul meskipun teknologi yang didesain untuk rumah semakin banyak. Agaknya, Alexa bisa membantu mengatasi hal itu, meski nantinya perlu didesain ulang untuk menarik minat pengguna yang lebih tua.
- Amazon membuat terobosan dengan perusahaan-perusahaan rekam medis terbesar, yang sangat penting bagi usahanya dalam menggunakan data klinis. Hal itu bisa mengindikasikan rencana-rencana potensial, seperti membuat rekomendasi untuk para dokter tentang harga dan kualitas obat-obatan.
Pendapat Para Pakar
Terkait hal ini, memang itu semua tergantung pada siapa Anda bertanya. Para pakar pelayanan kesehatan memiliki kecenderungan untuk skeptis karena perusahaan-perusahaan teknologi sebelumnya sudah mencoba, tapi gagal. Namun, para mantan karyawan senior Amazon mengatakan kepada CNBC pandangan itu berjarak pendek, dan industri pelayanan kesehatan harus bersiap.
Berikut adalah beberapa pandangan berbeda dari industri ini:
- Dua mantan eksekutif Amazon yang saat ini bekerja di bidang layanan kesehatan mengatakan kepada CNBC tidak banyak hal yang "ditakutkan" oleh perusahaan. Pelayanan kesehatan mungkin akan sangat diatur dan rumit, tetapi itu tidak akan menghentikan perusahaan yang sebelumnya menyusun agenda untuk membuat setiap buku cetak menjadi digital. "Setiap industri memiliki pemikiran bahwa Amazon akan mengganggu mereka," kata Curtis Kopf, mantan Direktur di Amazon yang saat ini menjabat sebagai Senior Vice President di Premera Blue Cross.
- Beberapa eksekutif kesehatan yakin Amazon tidak akan berbuat banyak karena mereka mempelajari kerumitannya. Seperti yang ditekankan oleh CEO Walgreens Stefano Pessina kepada para investor dalam laporan pendapatan terbaru, Amazon memiliki "peluang di seluruh dunia dan di kategori lainnya yang jauh lebih sederhana dari pelayanan kesehatan, bisnis yang sangat diatur".
- Hal yang realistis adalah paling tidak Amazon akan mencoba untuk masuk ke sektor layanan kesehatan melalui berbagai jalan, dan usahanya akan lebih berhasil di beberapa area. Perekrutan merujuk pada strategi yang lebih luas karena saat ini perusahaan sudah memiliki pakar dari biofarmasi, perawatan dasar, asuransi kesehatan dan sektor lainnya.
- Apapun yang dilakukan oleh Amazon diprediksi akan berdampak pada konsumen. Pelayanan kesehatan saat ini memperlakukan pasien dan konsumen lewat pendekatan "satu untuk semua", ketimbang masing-masing individu dengan kebutuhan yang berbeda.
(prm) Next Article Amazon, Berkshire, JP Morgan Dobrak Sistem Kesehatan AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular