Internasional

Ini Cara Unik Jeff Bezos Mengelola 566.000 Karyawan Amazon

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
01 April 2018 09:08
Amazon adalah perusahaan dengan jumlah karyawan terbesar kedua di AS.
Foto: REUTERS/Mike Segar
Jakarta, CNBC Indonesia - Jeff Bezos dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya di dunia pada tahun ini, dengan harta mencapai Rp 1.512 triliun atau 50% APBN RI di 2018.

CEO Amazon itu menggeser pendiri Microsoft, Bill Gates. Apa rahasia sukses Amazon, raksasa e-commerce dunia asal AS, hingga dapat mengantar Bezos menjadi orang terkaya di dunia?

Mulai dari menjaga hubungan baik di antara karyawan dan manajemen: Setiap pagi, karyawan Amazon memulai hari dengan menjawab pertanyaan yang muncul di layar komputer mereka.

Pertanyaan-pertanyaan itu biasanya berhubungan dengan pekerjaan, dengan topik berkisar dari pendapat mereka terhadap manager hingga berapa lama biasanya mereka melakukan rapat, atau berapa kali mereka menerima feedback postif dalam seminggu terakhir.

Dalam beberapa kesempatan, pertanyaan yang muncul bahkan tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan semisal hingga seberapa ramai toilet di kantor.

Program Q&A harian itu diberi nama Connections, dan mulai diterapkan sejak April tahun lalu. Ini adalah salah satu program ambisius unit HR Amazon untuk lebih memahami karyawan, di mana sekarang jumlah karyawan Amazon adalah yang kedua terbesar di AS mencapai lebih dari 566.000 orang.



CNBC Internasional mewawancarai sejumlah karyawan dan mantan karyawan untuk mengetahui seberapa efektif program ini.

Ternyata, beberapa narasumber itu skeptis terhadap program Connections. Mereka tidak yakin terhadap kejujuran menjawab pertanyaan sebab tidak diiringi dengan kepastian penyembunyian identitas atau anonim, sementara para manager juga dipercaya tidak mengerti bagaimana mengolah data-data dari program itu.

Kepada CNBC Internasional, karyawan mengatakan takut akan mendapat reaksi buruk apabila mereka memberikan feedback negatif terhadap pekerjaan dan manager mereka.

"Tidak mungkin Anda [karyawan] menjawab pertanyaan dengan jujur tanpa garansi itu anonim [identitas disembunyikan]," ujar satu karyawan Amazon.

Namun demikian, dalam email pada September ke beberapa karyawan, Bos HR Amazon Beth Galetti mengatakan bahwa data-data dari Connections membantu  mengidentifikasi tiga area untuk mendukung karir karyawan.

Tiga area itu adalah: perasaan telah mencapai progres tertentu dalam karir, kemampuan menggunakan kelebihan di pekerjaan, dan melihat pekerjaan sebagai tantangan yang positif.

Adapun di samping Connections, 
Amazon juga memiliki program Forte bagi para karyawan yang ternyata lebih disambut positif.

Program Forte ini menyederhanakan proses review kinerja dan fokus pada kelebihan karyawan dibandingkan dengan kelemahan mereka.

Salah satu narasumber mengatakan Forte adalah sesuatu yang "super powers" sehingga manager dapat membantu mengembangkan skill.

"Daripada fokus pada kelemahan Anda [karyawan], ini [Forte] fokus pada bagaimana Anda [karyawan] dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan apa yang Anda [karyawan] bisa kembangkan," jelas satu orang.


(ray/ray) Next Article Amazon Naikkan Upah Pegawai, di Atas Standar UMR Amerika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular