Amazon Naikkan Upah Pegawai, di Atas Standar UMR Amerika

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 October 2018 17:46
Amazon naikkan upah minimumnya jadi US$ 15 per jam.
Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
Jakarta, CNBC Indonesia- Raksasa eCommerce Amerika Serikat (AS), Amazon.com akan menaikkan upah minimumnya menjadi US$15 (Rp 226.000) per jam Selasa (2/10/2018).

Upah baru ini berlaku untuk karyawan AS mulai bulan depan, setelah menyerah terhadap kritik mengenai upah dan kondisi kerja yang buruk di perusahaan dengan valuasi terbesar kedua di dunia tersebut.



Ini menjadikan Amazon perusahaan dengan upah di atas rata-rata, bahkan di atas Walmart Inc dan Target Corp. Sekitar US$ 3 lebih tinggi untuk pekerja non management di sektor serupa di AS.

Tidak berhenti di situ, Amazon dikabarkan tengah melobi Washington DC agar standar upah yang mereka terapkan ini berlaku juga untuk seluruh tokoh retail di seluruh negara federasi lewat gerakan "Fight for Fifteen", untuk remunerasi lebih baik.

Pertimbangannya, perusahaan melihat angka pengangguran AS bisa ditekan cukup signifikan karena banyaknya perekrutan yang dilakukan perusahaan retail dan jasa pengiriman, apalagi di musim-musim liburan yang kebutuhannya bisa naik jadi ratusan ribu pekerja.

"Kami mendengarkan kritik dan berpikir apa yang bisa kami lakukan. Lalu kami memutuskan untuk memimpin sektor ini," ujar CEO Amazon Jeff Bezos sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (3/10/2018).

Kenaikan gaji ini akan berlaku efektif bulan depan, berdampak pada 250 ribu lebih karyawan Amazon di AS dan lebih dari 100 ribu karyawan musiman yang dipekerjakan musim liburan ini.

Christine Owens, direktur eksekutif di kelompok advokasi National Employment Law Project, mengatakan seruan Amazon untuk perubahan di tingkat federal adalah langkah yang "signifikan".

"Pada angka US$7,25, upah minimum federal adalah upah kemiskinan. Memiliki pengusaha besar dan menguntungkan seperti Amazon untuk bergabung dalam pertarungan bisa membantu menurunkan kemiskinan, "katanya.

STRES KERJA

Senator AS Bernie Sanders memuji keputusan Amazon dan menyebutnya sebagai "tindakan yang benar" dan meminta perusahaan cepat saji, maskapai penerbangan, dan industri ritel lainnya untuk naikkan upah.

Amazon telah lama dikritik karena kondisi sulit di pusat-pusat pemenuhannya (fulfillment centers) dan budaya kerjanya yang penuh tuntutan. Termasuk beberapa korban jiwa dan satu orang pada tahun 2013 ketika sistem konveyor mencelakai pekerja temporer di gudang New Jersey,menurut Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS (OSHA).

Sebuah penyelidikan terpisah OSHA menemukan bahwa Amazon bahkan membuat beberapa pekerja stres karena lembur hingga 10 jam pada suatu waktu.

Saingan ritel Amazon, Target Corp tahun lalu menaikkan upah minimum per jam menjadi US$11 dan berjanji untuk menaikkannya menjadi US$15 per jam pada akhir 2020. Sementara ritel terbesar di dunia, Walmart menaikkan upah minimum menjadi US$11 per jam awal tahun ini, meskipun keduanya sedang berjuang dengan biaya transportasi dan bahan baku yang
tinggi.

Amazon mengatakan akan meningkatkan upah minimumnya untuk semua karyawan penuh waktu, paruh waktu, sementara dan musiman.Efektif mulai 1 November, Amazon juga menaikkan upah minimum di Inggris menjadi 10,50 pound (US$13,59) per jam untuk semua karyawan di wilayah London dan 9,50 pound per jam untuk staf di semua bagian lain negara itu,.
(gus) Next Article Duh, Surat Kabar Milik Orang Terkaya di Dunia Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular