
Internasional
AS Optimistis akan NAFTA, Kanada: Masih Banyak Pekerjaan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
29 March 2018 16:59

Ottawa, CNBC Indonesia - Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) Robert Lighthizer pada hari Rabu (28/3/2018) mengungkapkan optimistis pembicaraan untuk memodifikasi atau memperbaharui perjanjian NAFTA akan selesai dengan cepat. Namun, pejabat Kanada justru pesimis karena masih banyak pekerjaan yang tersisa.
AS ingin mempercepat negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA) senilai US$1,2 triliun (Rp 16.516 triliun) yang berjalan lamban dengan menyebut kesepakatan itu perlu selesai sebelum Pemilu Presiden di Meksiko tanggal 1 Juli.
"Menurut saya kita melakukan perkembangan. Saya rasa semua pihak ingin berjalan maju. Kami memiliki waktu yang pendek karena pemilu dan hal-hal yang ada di luar kendali kami," kata Lighthizer kepada televisi CNBC yang dikutip oleh Reuters.
"Namun, jika ada usaha nyata yang dibuat untuk menyelesaikan dan berkompromi [...] saya optimis bisa menyelesaikannya sebentar lagi," katanya.
Meskipun begitu, negosiator Kanada Steve Verheul mengatakan kepada para reporter, "Kami memiliki cukup banyak pekerjaan yang belum selesai," dan menyebut Washington belum menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesepakatan dalam prinsip.
Pejabat dari ketiga negara dijadwalkan untuk bertemu di AS bulan depan untuk menghadiri delapan seri diskusi.
Baru enam dari sekitar 30 bab kesepakatan yang sudah diselesaikan. Perbedaan besar juga tetap menjadi topik, seperti resolusi perselisihan dan berapa banyak kandungan Amerika Utara harus ada di dalam produk otomotif yang dihasilkan tiga negara NAFTA, bab yang disebut Verheul masih jauh dari penyelesaian.
Namun, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland kemudian berkata kepada para wartawan lewat sambungan telepon, dia "sangat percaya diri" pada beberapa perkembangan yang terjadi terkait otomotif.
Minggu lalu, AS menekankan bahwa semua otomotif yang diproduksi di tiga negara NAFTA harus memiliki kandungan konten AS sebanyak 50%. Padahal, Kanada dan Meksiko masih bergulat dengan permintaan AS bahwa otomotif yang diproduksi di ketiga negara itu mengandung 85% konten NAFTA, meningkat dari kandungan saat ini yaitu 62,5%.
"Kami belum mencapai kesepakatan, tetapi kami bekerja sangat, sangat keras," kata Freeland, yang tidak langsung menjawab ketika ditanya tentang manfaat kesepakatan dalam prinsip.
Verheul berkata ada "kesenjangan signifikan yang sangat jelas di banyak isu," sembari menyebutkan posisi AS dalam penyelesaian sengketa, pengadaan pemerintahan dan sunset clause yang memperbolehkan satu pihak keluar dari NAFTA setelah lima tahun.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu pekan lalu mengatakan sebuah kesepakatan mungkin terjadi, sembari menekankan tantangan yang muncul dari pemilu Meksiko dan pemilihan kongres AS di bulan Desember.
(roy/roy) Next Article AS akan Kenakan Bea Masuk Impor Baja dan Aluminium
AS ingin mempercepat negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA) senilai US$1,2 triliun (Rp 16.516 triliun) yang berjalan lamban dengan menyebut kesepakatan itu perlu selesai sebelum Pemilu Presiden di Meksiko tanggal 1 Juli.
"Menurut saya kita melakukan perkembangan. Saya rasa semua pihak ingin berjalan maju. Kami memiliki waktu yang pendek karena pemilu dan hal-hal yang ada di luar kendali kami," kata Lighthizer kepada televisi CNBC yang dikutip oleh Reuters.
Pejabat dari ketiga negara dijadwalkan untuk bertemu di AS bulan depan untuk menghadiri delapan seri diskusi.
Baru enam dari sekitar 30 bab kesepakatan yang sudah diselesaikan. Perbedaan besar juga tetap menjadi topik, seperti resolusi perselisihan dan berapa banyak kandungan Amerika Utara harus ada di dalam produk otomotif yang dihasilkan tiga negara NAFTA, bab yang disebut Verheul masih jauh dari penyelesaian.
Namun, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland kemudian berkata kepada para wartawan lewat sambungan telepon, dia "sangat percaya diri" pada beberapa perkembangan yang terjadi terkait otomotif.
Minggu lalu, AS menekankan bahwa semua otomotif yang diproduksi di tiga negara NAFTA harus memiliki kandungan konten AS sebanyak 50%. Padahal, Kanada dan Meksiko masih bergulat dengan permintaan AS bahwa otomotif yang diproduksi di ketiga negara itu mengandung 85% konten NAFTA, meningkat dari kandungan saat ini yaitu 62,5%.
"Kami belum mencapai kesepakatan, tetapi kami bekerja sangat, sangat keras," kata Freeland, yang tidak langsung menjawab ketika ditanya tentang manfaat kesepakatan dalam prinsip.
Verheul berkata ada "kesenjangan signifikan yang sangat jelas di banyak isu," sembari menyebutkan posisi AS dalam penyelesaian sengketa, pengadaan pemerintahan dan sunset clause yang memperbolehkan satu pihak keluar dari NAFTA setelah lima tahun.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu pekan lalu mengatakan sebuah kesepakatan mungkin terjadi, sembari menekankan tantangan yang muncul dari pemilu Meksiko dan pemilihan kongres AS di bulan Desember.
(roy/roy) Next Article AS akan Kenakan Bea Masuk Impor Baja dan Aluminium
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular