Internasional
AS akan Kenakan Bea Masuk Impor Baja dan Aluminium
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
02 March 2018 07:03

Washington, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan mengenakan bea masuk yang tinggi terhadap impor baja dan aluminium untuk melindungi produsen dalam negerinya.
Keputusan yang diumumkan Presiden Donald Trump hari Kamis (1/3/2018) itu dikhawatirkan akan memunculkan tindakan balas dendam dari rekan dagang utama AS, seperti China, negara-negara Eropa, dan Kanada. Kabar itu juga ikut melemahkan Wall Street.
Dilansir dari Reuters, Trump mengatakan pengenaan bea masuk sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium akan diumumkan secara resmi minggu depan meskipun pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan beberapa detail masih perlu dipersiapkan.
Presiden AS yang juga mantan pengusaha properti itu yakin bea masuk tersebut akan melindungi pekerja-pekerja dalam negeri.
Namun, beberapa ekonom mengatakan dampak dari tarif itu akan meningkatkan harga baja dan aluminium untuk industri-industri, seperti otomotif dan minyak. Hal itu pada akhirnya justru akan memutuskan lebih banyak pekerjaan daripada menciptakannya.
"Kita akan membangun kembali industri baja dan aluminium kita," kata Trump.
Kabar penerapan bea masuk itu membuat saham-saham perusahaan baja dan aluminium AS melonjak tajam namun juga mengirimkan sentimen negatif bagi investor di Wall Street. Mereka mencemaskan potensi kenaikan harga yang akan dialami oleh konsumen setelah penerapan kebijakan itu.
Pengenaan tarif itu mendapat kritik tajam dari beberapa politisi senior Partai Republik begitu juga dari industri otomotif hingga minyak yang akan mengalami kenaikan biaya.
Salah satu kekhawatiran utama para pelaku indistri adalah ekspor pertanian AS akan terkena dampak buruk dari upaya balas dendam yang diperkirakan akan dilakukan oleh negara-negara pengekspor baja terhadap negara Paman Sam itu.
(prm) Next Article Industri Energi AS Kecam Rencana Bea Impor Baja Trump
Keputusan yang diumumkan Presiden Donald Trump hari Kamis (1/3/2018) itu dikhawatirkan akan memunculkan tindakan balas dendam dari rekan dagang utama AS, seperti China, negara-negara Eropa, dan Kanada. Kabar itu juga ikut melemahkan Wall Street.
Dilansir dari Reuters, Trump mengatakan pengenaan bea masuk sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium akan diumumkan secara resmi minggu depan meskipun pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan beberapa detail masih perlu dipersiapkan.
Namun, beberapa ekonom mengatakan dampak dari tarif itu akan meningkatkan harga baja dan aluminium untuk industri-industri, seperti otomotif dan minyak. Hal itu pada akhirnya justru akan memutuskan lebih banyak pekerjaan daripada menciptakannya.
"Kita akan membangun kembali industri baja dan aluminium kita," kata Trump.
Kabar penerapan bea masuk itu membuat saham-saham perusahaan baja dan aluminium AS melonjak tajam namun juga mengirimkan sentimen negatif bagi investor di Wall Street. Mereka mencemaskan potensi kenaikan harga yang akan dialami oleh konsumen setelah penerapan kebijakan itu.
Pengenaan tarif itu mendapat kritik tajam dari beberapa politisi senior Partai Republik begitu juga dari industri otomotif hingga minyak yang akan mengalami kenaikan biaya.
Salah satu kekhawatiran utama para pelaku indistri adalah ekspor pertanian AS akan terkena dampak buruk dari upaya balas dendam yang diperkirakan akan dilakukan oleh negara-negara pengekspor baja terhadap negara Paman Sam itu.
(prm) Next Article Industri Energi AS Kecam Rencana Bea Impor Baja Trump
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular