International

Impor Baja dan Alumunium yang Tak Adil Ancam Keamanan AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 February 2018 19:45
Kementerian Perdagangan AS merekomendasikan penerapan tarif tinggi atau kuota terhadap produsen baja dan alumunium asing.
Foto: REUTERS / Mike Segar
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengirimkan memo ke Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross untuk mendukung penemuan Ross tentang impor baja dan alumunium yang mengganggu keamanan nasional AS.

Pada memo tersebut, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan bahwa pihak kementerian juga memiliki kekhawatiran bahwa rekomendasi-rekomendasi tersebut dapat berdampak negatif pada sekutu. Namun, pihaknya setuju dengan kesimpulan Kementerian Perdagangan bahwa impor baja dan alumunium asing yang berdasarkan pada praktek dagang yang tidak adil adalah ancaman untuk keamanan nasional.

Pada awal tahun ini, Kementerian Perdagangan merekomendasikan penerapan tarif tinggi atau kuota terhadap produsen baja dan alumunium asing untuk kepentingan keamanan negara, diikuti investigasi perdagangan terhadap impor.

"DoD [Kementerian Pertahanan] terus menghawatirkan dampak negative terhadap sekutu utama kami terkait pilihan yang disarankan di dalam laporan," katanya, seperti dilansir dari CNBC Internasional.


Namun, Mattis mengatakan bahwa di antara berbagai alternatif, tarif yang ditargetkan "lebih dipilih daripada kuota global dan tarif global."

"Sebagai tambahan, kami merekomendasikan sebuah grup antar agen untuk lebih lanjut menyaring tarif yang ditargetkan, begitu juga insentif kreatif untuk mitra dagang yang bekerja dengan AS dalam membahas isu pengiriman China," kata Mattis melalui memo tersebut.

Ia menekankan bahwa "Penting untuk meyakinkan sekutu utama kita bahwa aksi-aksi ini akan fokus pada koreksi produksi berlebihan China dan melawan usaha mereka untuk mengalahkan tarif anti-dumping yang sudah ada, bukan relasi bilateral AS."

Jika Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk melanjutkan tarif tertarget dan kuota terhadap baja, Mattis merekomendasikan pimpinan buruh dan manajemen dari industry yang terdampak agar dikumpulkan oleh presiden, sehingga mereka paham bahwa tarif dan kuota itu bersyarat.

Jika pemerintah mengambil tindakan terhadap baja, Kementerian Pertahanan merekomendasikan untuk menunggu sebelum melakukan langkah selanjutnya pada alumunium, katanya.

"Prospek dari aksi dagang terhadap alumunium mungkin cukup untuk memaksa perbaikan perilaku akto yang nakal [...] yang masih penting bagi Presiden untuk terus mengkomunikasikan konsekuensi negatif dari praktek dagang yang tidak adil," kata Mattis.

Trump dan pemerintahannya mengumumkan apa yang disebut sebagai investigasi Bab ke-232 terhadap baja dan alumunium impor pada bulan April. Invetsigasi itu dilakukan untuk menentukan apakah impor mengancam keamanan nasional.

Pada 16 Februari 2018, Ross melaporkan bahwa baja penting bagi keamanan nasional AS, dan impor yang mengalir saat ini adalah memberikan pengaruh buruk terhadap industry baja.

"Menteri Perdagangan menyimpulkan bahwa kuantitas dan keadaan dari impor baja saat ini 'melemahkan perekonomian internal kami' dan mengancam untuk mengganggu keamanan nasional seperti yang ditetapkan di Bab 232," kata pihak kementerian.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular