NAFTA Selamatkan Kanada dan Meksiko dari Tarif Impor AS

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 March 2018 19:09
Pengecualian ini bersifat sementara karena mendapatkan keuntungan dari perundingan NAFTA yang masih berlanjut antara AS, Kanada dan Meksiko.
Foto: REUTERS/Adnan Abidi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanada dan Meksiko mendapat pengecualian atas pemberlakukan tarif impor logam ke Amerika berkat adanya Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agreement/NAFTA). Padahal awalnya Donald Trump menekankan bahwa tidak satu negara pun yang akan dikecualikan dalam aturan tersebut.

Pengacara perdagangan Kanada Mark Warner mengatakan pengucualian dua negara yang bersifat sementara mendapatkan keuntungan dari perundingan NAFTA yang masih berlanjut, sehingga kedua negara menjadi lebih akomodatif di meja perundingan.

"Saya kira pengecualian itu diberikan agar kami sedikit lebih akomodatif terhadap mereka di meja perundingan (NAFTA)," kata Mark, seperti mengutip CNBC.

Menurut dia, saat ini negaranya belum mengajukan konsesi apapun untuk menjamin negaranya bisa terbebas dari aturan bru dari Negeri Paman Sam tersebut, termasuk mengubah garis negosiasinya di NAFTA.

Sejalan dengan itu, pejabat pemerintahan Meksiko membantah adanya konsesi yang ditawarkan ke Amerika Serikat. Menurut dia, penetapan tarif impor logam kepada Meksiko hanya akan membuat perundingan menjadi semakin alot.

Sementara itu, menurut sumber CNBC, Donald Trump melunakkan ancamannya ini ke sejumlah negara menyusul adanya lobi yang dilakukan oleh pemerintah Kanada, anggota parlemen Republik, kelompok bisnis dan serikat pekerja baja (United Steelworkers).

Setelah mengecualikan kedua negara tersebut, Jumat (9/3) lalu Trump juga telah memberikan lampu hijau untuk menambahkan Australia dalam daftar tersebut. Dalam cuitannya di akun twitternya, dia menyebutkan telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Trump menyebutkan bahwa produsen asal Australia bukan sasaran dari kebijakan pengenaan bea masuk baja dan aluminium sehingga berpeluang besar mendapatkan fasilitas pengecualian dari AS.

Sementara beberapa negara lainnya, yakni Jepang, Korea Selatan, Brazil dan Uni Eropa juga telah mengajukan untuk mendapatkan fasilitas pengecualian tarif impor ini.
(roy/roy) Next Article Tok! Perang Dagang II Makin Panas, Trump Umumkan Tarif 25% Buat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular