
Internasional
Data Facebook Bocor, Cambridge Kerja sama Dengan Palantir
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 March 2018 19:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Christopher Wylie pada hari Selasa (28/3/2018) mengatakan kepada anggota parlemen Inggris bahwa Palantir, perusahaan rahasia yang didirikan oleh miliuner Peter Thiel, telah bekerja sama dengan Cambridge Analytica, lembaga analis politik yang menyalahgunakan data pengguna facebook.
Wylie mengaku Alexander Nix, CEO lembaga analisis politik yang berbasis di Inggris itu dikenalkan kepada Palantir oleh Sophie Schmidt, putri dari mantan CEO Google, Eric Schmidt.
Mantan karyawan Cambridge Analytica mengatakan Nix telah beberapa kali mengadakan 'pertemuan' dengan Palantir. Wylie juga menyatakan yang mengurus profil pengguna facebook yang datanya digunakan oleh Cambridge Analytica adalah para 'pegawai senior Palantir'.
"Pekerja tersebut bukanlah kontrak resmi antara Palantir dan Cambridge Analytica, namun biasanya ada staf dari Palantir yang datang berkunjung ke kantor dan mengurus data-data tersebut," ujar Wylie kepada anggota parlemen.
Ia juga menambahkan staf Palantir 'membantu membangun pekerjaan yang sedang mereka garap'.
Wylie tidak merinci 'pekerjaan' yang digarap tersebut, namun pekerjaan tersebut berhubungan dengan alogaritma yang digunakan Cambridge Analytica kepada orang-orang yang di targetkan untuk pemilihan politik tahun 2016 di AS.
Wylie mengungkapkan contoh skandal penyalahgunaan 50 juta data pengguna facebook yang diperoleh dari sebuah aplikasi kuis psikologi, yang setelahnya mengirimkan data penggunanya ke Cambridge Analytica.
Wylie mengaku Alexander Nix, CEO lembaga analisis politik yang berbasis di Inggris itu dikenalkan kepada Palantir oleh Sophie Schmidt, putri dari mantan CEO Google, Eric Schmidt.
"Pekerja tersebut bukanlah kontrak resmi antara Palantir dan Cambridge Analytica, namun biasanya ada staf dari Palantir yang datang berkunjung ke kantor dan mengurus data-data tersebut," ujar Wylie kepada anggota parlemen.
Ia juga menambahkan staf Palantir 'membantu membangun pekerjaan yang sedang mereka garap'.
Wylie tidak merinci 'pekerjaan' yang digarap tersebut, namun pekerjaan tersebut berhubungan dengan alogaritma yang digunakan Cambridge Analytica kepada orang-orang yang di targetkan untuk pemilihan politik tahun 2016 di AS.
Wylie mengungkapkan contoh skandal penyalahgunaan 50 juta data pengguna facebook yang diperoleh dari sebuah aplikasi kuis psikologi, yang setelahnya mengirimkan data penggunanya ke Cambridge Analytica.
Next Page
Bantahan Palantir
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular