
Internasional
Cegah Perang Dagang, AS dan China Diam-diam Bertemu?
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 March 2018 12:08

New York, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) diam-diam telah memulai negosiasi yang bertujuan meningkatkan akses AS terhadap pasar dalam negeri China, Wall Street Journal melaporkan hari Minggu (25/3/2018).
Berita tersebut muncul di tengah-tengah memanasnya hubungan kedua raksasa ekonomi dunia itu dan potensi terjadinya perang dagang di antara keduanya, dilansir dari AFP.
Dengan mengutip sumber anonim, surat kabar tersebut melaporkan bahwa pembicaraan itu dipimpin oleh "kaisar" ekonomi China, Liu He, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lightizer. Hal-hal yang dibicarakan mencakup industri manufaktur dan jasa keuangan.
Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengumumkan pengenaan bea masuk baru untuk impor berbagai produk dari China senilai sekitar US$ 60 miliar (Rp 826 triliun). Kabar itu menggoncang pasar keuangan dunia yang sebelumnya telah limbung akibat perkiraan investor akan posisi bank sentral AS, Federal Reserve, yang semakin hawkish.
China merespons kebijakan AS itu dengan membuka daftar 128 produk yang akan dikenai bea masuk impor bila tidak ada kesepakatan dagang tercapai dengan AS.
Mnuchin dan Lightizer mengirimi Liu surat minggu lalu dan menyatakan beberapa permintaan AS, termasuk akses yang lebih luas bagi AS terhadap sektor keuangan China, penurunan tarif atas kendaraan asal AS, dan permintaan agar China meningkatkan pembelian semikonduktor dari AS.
Mnuchin juga disebut-sebut sedang mempertimbangkan mengunjungi Beijing untuk melanjutkan pembicaraan tersebut, Wall Street Journal melaporkan.
"Kami sedang mengusahakan cara untuk mengetahui apakah kami dapat mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dengan mereka," kata Mnuchin kepada Fox News hari Minggu.
"Saya sangat berharap kami dapat mencapai kesepakatan, namun bila tidak, kami akan menerapkan tarif-tarif tersebut."
(dru) Next Article Awas Panas! China Kenakan Bea Impor 218% ke Wine Australia
Berita tersebut muncul di tengah-tengah memanasnya hubungan kedua raksasa ekonomi dunia itu dan potensi terjadinya perang dagang di antara keduanya, dilansir dari AFP.
Dengan mengutip sumber anonim, surat kabar tersebut melaporkan bahwa pembicaraan itu dipimpin oleh "kaisar" ekonomi China, Liu He, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lightizer. Hal-hal yang dibicarakan mencakup industri manufaktur dan jasa keuangan.
China merespons kebijakan AS itu dengan membuka daftar 128 produk yang akan dikenai bea masuk impor bila tidak ada kesepakatan dagang tercapai dengan AS.
Mnuchin dan Lightizer mengirimi Liu surat minggu lalu dan menyatakan beberapa permintaan AS, termasuk akses yang lebih luas bagi AS terhadap sektor keuangan China, penurunan tarif atas kendaraan asal AS, dan permintaan agar China meningkatkan pembelian semikonduktor dari AS.
Mnuchin juga disebut-sebut sedang mempertimbangkan mengunjungi Beijing untuk melanjutkan pembicaraan tersebut, Wall Street Journal melaporkan.
"Kami sedang mengusahakan cara untuk mengetahui apakah kami dapat mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dengan mereka," kata Mnuchin kepada Fox News hari Minggu.
"Saya sangat berharap kami dapat mencapai kesepakatan, namun bila tidak, kami akan menerapkan tarif-tarif tersebut."
(dru) Next Article Awas Panas! China Kenakan Bea Impor 218% ke Wine Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular