
Internasional
Perang Dagang Jadi Topik Utama di KTT G20
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 March 2018 19:13

Sementara itu, Wakil Menkeu di pertemuan G20, David Malpass, mempertahankan kritiknya terhadap kebijakan ekonomi China. Malpass berkata ke Institute of International Finance Forum di Buenos Aires bahwa negara-negara akan semakin khawatir karena Beijing menjauh dari pembebasan pasar, kebergantungannya pada subsidi negara dan penggunaan kebijakan investasi yang bersifat membatasi.
Peningkatan kendali negara pada perekonomian China "tidak pernah baik bagi kami dan dunia, serta akan terus menyebabkan kesulitan," kata Malpass.
Pada hari Senin (19/3/2018) di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyampaikan lewat konferensi pers bahwa komentar Malpass "sangat tidak bersahabat dan tidak obyektif". Ia juga mengajak negara-negara untuk saling bekerjasama ketimbang mengkritisi satu sama lain.
Pejabat G20 dari Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa Uni Eropa (UE) akan sangat menghindari tampak memihak di tengah cekcok antara AS dan China. UE juga mendesak Trump untuk langsung bernegosiasi dengan Beijing untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada,
Namun, Konselor Jerman Angela Merkel dan Presiden China Xi Jinping juga menekankan multilateralisme lewat sambungan telepon pada hari Minggu. Mereka juga berjanji untuk bekerja lewat G20 untuk menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas baja global.
Secara resmi, Argentina mengincar untuk menggunakan jalur keuangan dari kepresidenan G20 untuk mendisuksikan "pekerjaan ke depan" karena kemajuan teknologi mulai menyebabkan pengangguran di seluruh negara. Negara itu juga mencari cara untuk membiayai investasi infrastruktur yang diestimasi senilai $5,5 triliun yang dibutuhkan seluruh dunia sampai tahun 2035.
"Kami ingin menciptakan kelas aset baru untuk menutup kesenjangan ini," kata Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne lewat pidatonya pada hari Minggu. Ia juga mengatakan tidak ada likuiditas yang cukup untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, tetapi caranya disusun membuatnya sulit menarik minat para investor. (roy/roy)
Peningkatan kendali negara pada perekonomian China "tidak pernah baik bagi kami dan dunia, serta akan terus menyebabkan kesulitan," kata Malpass.
Pada hari Senin (19/3/2018) di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyampaikan lewat konferensi pers bahwa komentar Malpass "sangat tidak bersahabat dan tidak obyektif". Ia juga mengajak negara-negara untuk saling bekerjasama ketimbang mengkritisi satu sama lain.
Namun, Konselor Jerman Angela Merkel dan Presiden China Xi Jinping juga menekankan multilateralisme lewat sambungan telepon pada hari Minggu. Mereka juga berjanji untuk bekerja lewat G20 untuk menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas baja global.
Secara resmi, Argentina mengincar untuk menggunakan jalur keuangan dari kepresidenan G20 untuk mendisuksikan "pekerjaan ke depan" karena kemajuan teknologi mulai menyebabkan pengangguran di seluruh negara. Negara itu juga mencari cara untuk membiayai investasi infrastruktur yang diestimasi senilai $5,5 triliun yang dibutuhkan seluruh dunia sampai tahun 2035.
"Kami ingin menciptakan kelas aset baru untuk menutup kesenjangan ini," kata Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne lewat pidatonya pada hari Minggu. Ia juga mengatakan tidak ada likuiditas yang cukup untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, tetapi caranya disusun membuatnya sulit menarik minat para investor. (roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular