
Internasional
Perang Dagang Jadi Topik Utama di KTT G20
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 March 2018 19:13

Beberapa pejabat G20, termasuk para menteri keuangan dari negara penyelenggara yaitu Argentina dan Jerman, mengatakan mereka akan mendesak untuk mempertahankan pernyataan resmi G20 yang menekankan "peran sangat penting dari sistem perdagangan internasional yang berbasis peraturan".
Naskah awal pernyataan resmi G20 yang diamati Reuters mengandung frase tersebut dan menambahkan, "Kami memperhatikan pentingnya kesepakatan bilateral, kawasan dan plurilateral yang terbuka, transparan, inklusif dan konsisten secara WTO, serta berkomitmen untuk memastikan mereka melengkapi kesepakatan perdagangan multilateral".
Namun, belum jelas apakah pernyataan itu akan bertahan. setahun sebelumnya saat menghadiri pertemuan G20 untuk pertama kalinya di Jerman, Mnuchin menekan kelompok itu untuk menurunkan ikrar berusia puluhan tahun yang "menolak semua bentuk proteksionisme". Ia menyarankan agar ikrar tersebut diganti dengan perjanjian untuk "memperkuat kontribusi perdagangan ke perekonomian kita".
Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz pada hari minggu memperingatkan proteksionisme akan merugikan prospek perekonomian masa depan dan Jerman akan meneruskan diskusi untuk menghalangi AS menerapkan bea impor baja dan aluminium.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) telah memprediksi bahwa pertumbuhan global akan mencapai 3,9% di tahun 2018 dan 2019, dengan semua anggota G20 yang menunjukkan pertumbuhan positif dan meningkat karena kuatnya aliran dagang dan investasi. Namun, IMF memasukkan peningkatan proteksionisme ke daftar risiko kunci terhadap pertumbuhan dalam catatan paparan untuk negara-negara anggota G20.
"Kemunculan kembali pembatasan perdagangan secara sepihak bisa jadi meningkatkan ketegangan dan mendorong proteksionisme global, mengganggu rantai pasokan seluruh dunia dan mempengaruhi produktivitas jangka panjang," kata IMF. (roy/roy)
Naskah awal pernyataan resmi G20 yang diamati Reuters mengandung frase tersebut dan menambahkan, "Kami memperhatikan pentingnya kesepakatan bilateral, kawasan dan plurilateral yang terbuka, transparan, inklusif dan konsisten secara WTO, serta berkomitmen untuk memastikan mereka melengkapi kesepakatan perdagangan multilateral".
Namun, belum jelas apakah pernyataan itu akan bertahan. setahun sebelumnya saat menghadiri pertemuan G20 untuk pertama kalinya di Jerman, Mnuchin menekan kelompok itu untuk menurunkan ikrar berusia puluhan tahun yang "menolak semua bentuk proteksionisme". Ia menyarankan agar ikrar tersebut diganti dengan perjanjian untuk "memperkuat kontribusi perdagangan ke perekonomian kita".
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) telah memprediksi bahwa pertumbuhan global akan mencapai 3,9% di tahun 2018 dan 2019, dengan semua anggota G20 yang menunjukkan pertumbuhan positif dan meningkat karena kuatnya aliran dagang dan investasi. Namun, IMF memasukkan peningkatan proteksionisme ke daftar risiko kunci terhadap pertumbuhan dalam catatan paparan untuk negara-negara anggota G20.
"Kemunculan kembali pembatasan perdagangan secara sepihak bisa jadi meningkatkan ketegangan dan mendorong proteksionisme global, mengganggu rantai pasokan seluruh dunia dan mempengaruhi produktivitas jangka panjang," kata IMF. (roy/roy)
Next Page
UE tak memihak AS maupun China
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular