
Batalkan Pelarangan CPO, Luhut Akan Lobi Parlemen Uni Eropa
Arys Aditya, CNBC Indonesia
19 March 2018 17:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bakal berangkat melakukan lobi terhadap Parlemen Uni Eropa pada minggu pertama April 2018.
Lobi tersebut akan dilancarkan oleh Pemerintah Indonesia sebelum Parlemen Eropa mengambil suara untuk pengesahan regulasi Renewable Energy Directive (RED) yang melarang penggunaan minyak sawit mentah secara total pada 2021.
Usai menghadiri sebuah diskusi di Badan Pemeriksa Keuangan, Senin (19/3/2018), Menko Luhut menyebut telah menerima masukan dari 20 duta besar negara-negara Eropa terkait hal ini.
"Mereka minta kita bisa melobi Parlemen Eropa. Jadi harus berangkat paling lambat minggu pertama April karena waktunya ini sangat mendesak ya," ungkap Luhut.
Pagi hari tadi, Duta Besar UE untuk Indonesia Vincent Guerend mengungkapkan, Eropa sama sekali tidak bermaksud menginisiasi perang dagang dengan Indonesia melalui kebijakan ini. Dia menyatakan, pajak impor untuk minyak sawit dan turunannya yang diterapkan oleh Eropa tergolong sangat rendah.
"Pajak impor Eropa hanya 0%-10,9%, ini sangat rendah dibandingkan dengan India. Ekspor CPO Indonesia juga naik 38% sepanjang 2017 menjadi lebih dari US$2 miliar. Jadi tidak ada perang dagang, boikot atau diskriminasi," ungkapnya.
Guerend menyebutkan, rencana kebijakan tersebut didasari oleh pandangan bahwa aktivitas ekonomi, dalam hal ini kelapa sawit Indonesia, harus berdasarkan prinsip keberlanjutan (sustainability).
"Kami tahu isu kelapa sawit ini berkaitan erat dengan jutaan orang. Di sisi lain, kami mencari keseimbangan antara aktivitas ekonomi dengan lingkungan," ujar Luhut.
(roy/roy) Next Article Luhut Pimpin Tim Lobi Soal Larangan Impor CPO di Eropa
Lobi tersebut akan dilancarkan oleh Pemerintah Indonesia sebelum Parlemen Eropa mengambil suara untuk pengesahan regulasi Renewable Energy Directive (RED) yang melarang penggunaan minyak sawit mentah secara total pada 2021.
Usai menghadiri sebuah diskusi di Badan Pemeriksa Keuangan, Senin (19/3/2018), Menko Luhut menyebut telah menerima masukan dari 20 duta besar negara-negara Eropa terkait hal ini.
"Pajak impor Eropa hanya 0%-10,9%, ini sangat rendah dibandingkan dengan India. Ekspor CPO Indonesia juga naik 38% sepanjang 2017 menjadi lebih dari US$2 miliar. Jadi tidak ada perang dagang, boikot atau diskriminasi," ungkapnya.
Guerend menyebutkan, rencana kebijakan tersebut didasari oleh pandangan bahwa aktivitas ekonomi, dalam hal ini kelapa sawit Indonesia, harus berdasarkan prinsip keberlanjutan (sustainability).
"Kami tahu isu kelapa sawit ini berkaitan erat dengan jutaan orang. Di sisi lain, kami mencari keseimbangan antara aktivitas ekonomi dengan lingkungan," ujar Luhut.
(roy/roy) Next Article Luhut Pimpin Tim Lobi Soal Larangan Impor CPO di Eropa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular