Cerita Menteri Enggar yang Stres Karena Perang Dagang CPO

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
14 March 2018 14:43
Standar lingkungan industri sawit Indonesia (ISPO) sudah mendekati standar global RSPO. Eropa meminta RSPO minimal 80% sementara RSPO Indonesia 85%-90%.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengaku jengah dengan perlakukan banyak negara Eropa terhadap komoditas kelapa sawit RI. Menurutnya perlakuan negara Eropa tersebut bentuk persaingan tidak sehat pada industri minyak nabati (vegetable oils) domestik mereka.

"Setiap persoalan yang dihadapi kelapa sawit mengganggu saya, stress saya," ujar Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita pada di Musyawarah Nasional (Munas) X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Rabu (14/3/2018).

Menurut Enggar, jika ada tuduhan pada produk minyak nabati Indonesia harus dibuktikan dulu. Saat ini standar lingkungan industri sawit kita (ISPO) sudah mendekati standar global RSPO.

"Kita sudah mengundang mereka untuk itu. Standar lingkungan industri sawit kita (ISPO) sudah mendekati standar global RSPO. Mereka minta batasnya 80% saya bilang kita sudah 85-90%. Saya tidak keberatan sawit diperlakukan apapun kalau itu diberlakukan dengan adil." ujar Enggar kesal.

Enggar berharap perusahaan-perusahaan sawit tanah air yang memiliki jalur pemasaran di Eropa dapat terus mengkampanyekan bahwa kelapa sawit itu lebih menyehatkan daripada minyak nabati yang lain.

"Saya harap Gapki dapat menyatukan pemikiran seluruh industri sawit tanah air dalam mendukung kampanye ini. Bahkan, atase kami di Lyon sedang bermasalah di pengadilan setempat karena mempromosikan bahwa sawit itu sehat," ujar Enggar dalam paparannya.

(roy/roy) Next Article Potret Industri Sawit di Saat Tarif Pungutan Ekspor Berubah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular