CPO Dilarang, RI Nyatakan Perang Dagang dengan Eropa

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
09 March 2018 14:37
Indonesia tidak akan tinggal diam apabila penggunaan CPO dilarang di Eropa.
Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia, negara eksportir terbesar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), menyatakan siap perang dagang dengan negara-negara di Eropa apabila penggunaan komoditas itu dilarang di Benua Biru. 

Mulai 2021, Uni Eropa memang berencana melarang penggunaan CPO sebagai bahan baku biofuel. 
Apabila rencana itu diterapkan, jelas akan melukai industri CPO di Indonesia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berbicara keras, mengomentari rencana pelarangan itu. 

Dia mengatakan tidak mustahil Indonesia melarang impor produk-produk asal Eropa. Bahkan, lanjutnya, dalam waktu dekat dia akan bertemu dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia guna menyampaikan rencana pelarangan izin impor wine dan produk olahan susu (dairy product).

"Trade war sudah dilakukan itu kita siap. Kita diganggu sawitnya, kita ganggu wine. Saya mau ketemu Dubes Prancis, saya bilang dairy product mereka bisa kita ganggu. Izin impornya di saya. Saya tidak keluarkan," ujarnya.

Adapun tim lobi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam waktu dekat akan berangkat ke Eropa untuk membahas kebijakan pelarangan penggunaan CPO oleh Uni Eropa.

Luhut juga mengatakan apabila Uni Eropa memberlakukan peraturan pelarangan itu, maka sekitar 16 juta petani kelapa sawit bisa kehilangan pekerjaan.


"Kita mesti jelaskan apa dampaknya kalau rencana itu dilakukan. Ada 16 juta petani-petani kecil yang bisa terbunuh apabila mereka [Uni Eropa] memberlakukan larangan tersebut. Kita juga sedang memperbaiki peat land [lahan gambut] serta banyak masalah lingkungan lainnya," jelas Luhut.

(ray/ray) Next Article Mantap! Harga CPO Diramal Tetap Tinggi Sampai Juni 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular