Eropa Larang CPO, 16 Juta Petani di RI Kehilangan Pekerjaan

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
09 March 2018 13:47
Indonesia adalah negara eksportir CPO terbesar di dunia.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 16 juta petani kelapa sawit di Indonesia terancam kehilangan pekerjaan apabila Uni Eropa melarang penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai bahan baku biofuel mulai 2021.

Adapun Indonesia adalah negara pengekspor CPO terbesar di dunia, diikuti oleh Malaysia di tempat kedua.

"Kita mesti jelaskan apa dampaknya kalau rencana itu dilakukan. Ada 16 juta petani-petani kecil yang bisa terbunuh apabila mereka [Uni Eropa] memberlakukan larangan tersebut. Kita juga sedang memperbaiki pit land [lahan gambut] serta banyak masalah lingkungan lainnya," jelas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta Food Security Summit, Jumat (9/3/2018).

Luhut sendiri terpilih menjadi ketua tim lobi yang akan berangkat ke Benua Biru dalam waktu dekat untuk membahas kebijakan Uni Eropa tersebut.

Dia menuturkan tim lobi berencana menjelaskan tentang proses bisnis industri kelapa sawit Indonesia termasuk serapan tenaga kerja serta mengenai tuduhan deforestasi, yang menjadi dasar Parlemen Eropa mengajukan kebijakan itu.

Apabila larangan penggunaan CPO diberlakukan, Luhut menuturkan proyeksi pendapatan negara dari industri kelapa sawit sebesar US$ 50 miliar atau Rp 685 triliun dalam 3 - 4 tahun ke depan juga dapat terganggu.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, ekspor CPO Indonesia ke Eropa pada 2017 sebesar US$ 2,89 miliar.

(ray/ray) Next Article Berlumur Minyak CPO, Potret Pekerja Penguras Kapal di Priok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular