
Setelah UE, Indonesia Terancam Perang Dagang dengan Norwegia
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
14 March 2018 14:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pekan lalu menyebut ada kemungkinan perang dagang dengan Uni Eropa terkait larangan impor bahan bakar nabati (biofuel) berbasis minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), siang ini Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada ancaman perang dagang baru dengan Norwegia terkait komoditas yang sama.
Enggar mengungkapkan dirinya baru saja dikabari oleh Duta Besar RI di Oslo bahwa pemerintah Norwegia berencana melarang pengadaan publik (public procurement) untuk biofuel CPO, mengikuti langkah Parlemen Uni Eropa.
"Saya mendapatkan kabar rencana pelarangan itu dari duta besar kita di sana, saya akan segera panggil Duta Besar Norway (Norwegia) untuk mengecek kebenarannya. Kalau iya, kita akan ban (melarang) impor ikan mereka. Ini sudah nggak benar kalau begini dan kita akan sampaikan kepada mereka 'you start trade war'. Perang dagang dimulai kalau sudah seperti itu karena sangat tidak adil," jelas Mendag usai berbicara di Musyawarah Nasional (Munas) X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Rabu (14/3/2018).
Sebagai informasi, Norwegia tidak tergabung dalam blok ekonomi Uni Eropa, melainkan anggota European Free Trade Association (EFTA), di mana Indonesia juga sedang merundingkan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA).
Salah satu komoditas impor terbesar dari Norwegia adalah ikan salmon.
(roy/roy) Next Article Potret Industri Sawit di Saat Tarif Pungutan Ekspor Berubah
Enggar mengungkapkan dirinya baru saja dikabari oleh Duta Besar RI di Oslo bahwa pemerintah Norwegia berencana melarang pengadaan publik (public procurement) untuk biofuel CPO, mengikuti langkah Parlemen Uni Eropa.
"Saya mendapatkan kabar rencana pelarangan itu dari duta besar kita di sana, saya akan segera panggil Duta Besar Norway (Norwegia) untuk mengecek kebenarannya. Kalau iya, kita akan ban (melarang) impor ikan mereka. Ini sudah nggak benar kalau begini dan kita akan sampaikan kepada mereka 'you start trade war'. Perang dagang dimulai kalau sudah seperti itu karena sangat tidak adil," jelas Mendag usai berbicara di Musyawarah Nasional (Munas) X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Rabu (14/3/2018).
Salah satu komoditas impor terbesar dari Norwegia adalah ikan salmon.
(roy/roy) Next Article Potret Industri Sawit di Saat Tarif Pungutan Ekspor Berubah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular