
Internasional
Walmart Naikkan Batas Usia Minimum Pembelian Senjata Api
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
01 March 2018 13:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Walmart, peritel terbesar Amerika Serikat (AS), mengikuti langkah peritel alat-alat olahraga Dick's Sporting Goods Inc untuk meningkatkan usia minimum pembeli senjata api sampai minimum 21 tahun, setelah terjadi pembantaian di sebuah sekolah menengah di Florida.
Walmart menaikkan batas usia dari 18 menjadi 21 tahun. Peritel itu juga menghapuskan daftar barang-barang yang menyerupai senapan serbu (assault rifles), termasuk senjata api tidak mematikan (non-lethal) dan mainan dari situsnya.
Walmart berhenti menjual senapan dan aksesoris serbu sejak tahun 2015 dan hanya menjual pistol di Alaska.
Dick's, peritel AS yang menjual perlengkapan berkemah, barang olahraga, dan senjata api, akan berhenti menjual senapan serbu dan magasin peluru berkapasitas tinggi.
Kepala eksekutif Dick, Ed Stack, melalui sebuah surat terbuka di situs perusahaan mengatakan tidak akan menjual senjata kepada orang-orang di bawah usia 21 tahun.
Pengumuman tersebut dikeluarkan pada hari yang sama saat pembunuhan terjadi di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida. Sebanyak 17 orang, yang kebanyakan adalah pelajar, terbunuh oleh senjata api dalam peristiwa tersebut.
Tersangka, Nikolas Cruz yang berusia 19 tahun, pernah secara sah membeli sebuah senjata di Dick's pada bulan November, meskipun bukan tipe yang digunakan dalam penembakan tersebut.
Cruz, mantan mahasiswa Stoneman Douglas, ditangkap karena menggunakan senjata jenis AR-15 untuk melakukan pembunuhan tersebut.
Dilansir dari Reuters, pembantaian tersebut memicu gelombang demonstrasi yang dipimpin para pemuda. Para pejabat negara dan nasional tengah mempertimbangkan apakah perlu memperketat pengendalian senjata.
Asosiasi Senapan Nasional (National Rifle Association/ NRA) menentang pembatasan tersebut, dengan alasan menyalahi hak untuk menggunakan senjata berdasarkan Amandemen Kedua dalam Konstitusi AS.
Dick's tidak lagi menjual senjata api jenis senapan serbu (assault-style weapons) di toko-tokonya setelah peristiwa penembakan di Sandy Hook Elementary School di Connecticut tahun 2012, yang menewaskan 20 pelajar kelas satu dan enam orang dewasa, namun terus menjualnya melalui toko ritel lain.
Kejadian itu juga membuat 35 gerai Field & Stream-nya menghentikan penjualan senjata api.
Beberapa analis mengatakan keputusan yang ditetapkan pada tahun 2012 itu tidak memengaruhi penjualan peritel sehingga membuat eksekutif perusahaan tidak kesulitan mengeluarkan peraturan seperti itu.
Stack mengatakan keputusan perusahaan tersebut akan mengecewakan beberapa pelanggan, namun ia juga merasa prihatin terhadap para siswa dan keluarga di Parkland.
"Kami dengar Anda," katanya.
Stack mengatakan dalam suratnya bahwa Dick's menghormati Amandemen Kedua dan pemilik senjata yang patuh hukum, namun perusahaan juga merasa berkewajiban untuk menangani masalah pembunuhan menggunakan senjata yang membunuh terlalu banyak anak-anak.
Menurut Stack, pembunuhan yang terjadi menunjukkan tidak cukupnya perlindungan sistemik yang ada untuk mencegah penjualan senjata ke orang-orang yang merupakan ancaman potensial dan bahwa Kongres harus memperketat pemeriksaan latar belakang untuk memasukkan informasi kesehatan mental yang relevan.
Dick's, yang berbasis di Pittsburgh, Pennsylvania, mengoperasikan sekitar 715 toko bermerek Dick's di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan terbaru yang mengambil tindakan pembatasan usia setelah penembakan di Florida. Pedagang lain telah memutuskan hubungan dengan produsen senjata dan NRA.
Amazon.com, peritel online terbesar di dunia, telah lama melarang penjualan senjata api dan bahan peledak di situsnya, serta aksesori amunisi dan senapan.
Kebijakan EBay telah berulang kali melarang penjualan senjata api dan magasin berkapasitas tinggi.
Sejak penembakan di Florida, pengendali kontrol senjata telah meminta Amazon, Roku, Apple, dan juga perusahaan lainnya untuk menghapuskan program National Rifle Association (NRA) dari layanan streaming mereka.
(prm) Next Article Tumbuh Terkuat Dalam Satu Dekade, Saham Walmart Naik 9%
Walmart menaikkan batas usia dari 18 menjadi 21 tahun. Peritel itu juga menghapuskan daftar barang-barang yang menyerupai senapan serbu (assault rifles), termasuk senjata api tidak mematikan (non-lethal) dan mainan dari situsnya.
Walmart berhenti menjual senapan dan aksesoris serbu sejak tahun 2015 dan hanya menjual pistol di Alaska.
Kepala eksekutif Dick, Ed Stack, melalui sebuah surat terbuka di situs perusahaan mengatakan tidak akan menjual senjata kepada orang-orang di bawah usia 21 tahun.
Pengumuman tersebut dikeluarkan pada hari yang sama saat pembunuhan terjadi di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida. Sebanyak 17 orang, yang kebanyakan adalah pelajar, terbunuh oleh senjata api dalam peristiwa tersebut.
Tersangka, Nikolas Cruz yang berusia 19 tahun, pernah secara sah membeli sebuah senjata di Dick's pada bulan November, meskipun bukan tipe yang digunakan dalam penembakan tersebut.
Cruz, mantan mahasiswa Stoneman Douglas, ditangkap karena menggunakan senjata jenis AR-15 untuk melakukan pembunuhan tersebut.
Dilansir dari Reuters, pembantaian tersebut memicu gelombang demonstrasi yang dipimpin para pemuda. Para pejabat negara dan nasional tengah mempertimbangkan apakah perlu memperketat pengendalian senjata.
Asosiasi Senapan Nasional (National Rifle Association/ NRA) menentang pembatasan tersebut, dengan alasan menyalahi hak untuk menggunakan senjata berdasarkan Amandemen Kedua dalam Konstitusi AS.
Dick's tidak lagi menjual senjata api jenis senapan serbu (assault-style weapons) di toko-tokonya setelah peristiwa penembakan di Sandy Hook Elementary School di Connecticut tahun 2012, yang menewaskan 20 pelajar kelas satu dan enam orang dewasa, namun terus menjualnya melalui toko ritel lain.
Kejadian itu juga membuat 35 gerai Field & Stream-nya menghentikan penjualan senjata api.
Beberapa analis mengatakan keputusan yang ditetapkan pada tahun 2012 itu tidak memengaruhi penjualan peritel sehingga membuat eksekutif perusahaan tidak kesulitan mengeluarkan peraturan seperti itu.
Stack mengatakan keputusan perusahaan tersebut akan mengecewakan beberapa pelanggan, namun ia juga merasa prihatin terhadap para siswa dan keluarga di Parkland.
"Kami dengar Anda," katanya.
Stack mengatakan dalam suratnya bahwa Dick's menghormati Amandemen Kedua dan pemilik senjata yang patuh hukum, namun perusahaan juga merasa berkewajiban untuk menangani masalah pembunuhan menggunakan senjata yang membunuh terlalu banyak anak-anak.
Menurut Stack, pembunuhan yang terjadi menunjukkan tidak cukupnya perlindungan sistemik yang ada untuk mencegah penjualan senjata ke orang-orang yang merupakan ancaman potensial dan bahwa Kongres harus memperketat pemeriksaan latar belakang untuk memasukkan informasi kesehatan mental yang relevan.
Dick's, yang berbasis di Pittsburgh, Pennsylvania, mengoperasikan sekitar 715 toko bermerek Dick's di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan terbaru yang mengambil tindakan pembatasan usia setelah penembakan di Florida. Pedagang lain telah memutuskan hubungan dengan produsen senjata dan NRA.
Amazon.com, peritel online terbesar di dunia, telah lama melarang penjualan senjata api dan bahan peledak di situsnya, serta aksesori amunisi dan senapan.
Kebijakan EBay telah berulang kali melarang penjualan senjata api dan magasin berkapasitas tinggi.
Sejak penembakan di Florida, pengendali kontrol senjata telah meminta Amazon, Roku, Apple, dan juga perusahaan lainnya untuk menghapuskan program National Rifle Association (NRA) dari layanan streaming mereka.
(prm) Next Article Tumbuh Terkuat Dalam Satu Dekade, Saham Walmart Naik 9%
Most Popular