Laporan Kinerja Walmart Bebani Wall Street

New York, CNBC Indonesia - Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup melemah pada perdagangan hari Selasa (20/2/2018) karena anjloknya saham Walmart. Sementara itu, kenaikan harga saham Amazon dan perusahaan pembuatan chip lainnya membantu indeks teknologi, Nasdaq Composite, bergerak stabil.

Walmart, perusahaan ritel terbesar dunia, mengumumkan raihan laba yang lebih rendah dari perkiraan pasar dan penurunan tajam penjualan online selama masa liburan akhir tahun lalu. Saham Walmart jatuh 10,2% yang merupakan persentase penurunan terbesarnya sejak Januari 1988, dilansir dari Reuters.

Dow Jones melemah 254,63 poin atau 1,01% ke level 24.964,75 sementara S&P 500 kehilangan 15,96 poin atau 0,58% menjadi 2.716,26. Nasdaq melemah tipis 5,16 poin atau 0,07% menjadi 7.234,31.

Pergerakan pasar tercatat naik turun dalam beberapa pekan terakhir dan telah melemah lebih dari 10% dari posisi terkuatnya pada 26 Januari lalu sebelum kembali rebound dan mencatat kenaikan mingguan tertinggi dalam lima tahun terakhir pada pekan lalu.

“Kerangka kondisi ekonomi dan perkiraan kinerja keuangan pada dasarnya tidak berubah walaupun jelas terlihat bahwa Walmart telah membuat pasar khawatir,” kata Peter Kenny, senior market strategist di Global Markets Advisory Group.

“Kita sedang menunggu konfirmasi teknikal bahwa pasar telah memiliki dasar yang kuat,” tambahnya.

Laporan keuangan Walmart turut melemahkan saham-saham peritel lainnya, seperti Target yang melemah 3% dan Kroger yang turun 4,2%. Indeks saham sektor barang konsumen S&P 500 turun 2,25% dan telah melemah hampir 5% tahun ini.

Di lain pihak saham peritel online Amazon merangkak naik 1,4%.

Indeks teknologi S&P 500 tercatat menguat tipis 0,3%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?