
Internasional
Targetkan 40% Pertumbuhan, Walmart Dorong Investasi Digital
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 February 2018 17:31

- Penjualan e-commerce Walmart tumbuh hanya 23% di kuartal IV-2017, lebih rendah dari periode sebelumnya
- Perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan online sebesar 40% di tahun fiskal 2019
- Walmart siap meluncurkan situs baru, bekerja sama dengan merek yang unik
Jakarta, CNBC Indonesia – Investor khawatir penurunan penjualan online peritel asal Amerika Serikat (AS), Walmart, menjadi tanda perusahaan tidak mampu menyaingi dominasi penjualan raksasa e-commerce AS, Amazon.
Isu ini menyebabkan saham peritel terbesar dunia itu anjlok lebih dari 9% pada hari Selasa, ketika Walmart mengumumkan pertumbuhan penjualan e-commerce yang hanya mencapai 23% selama kuartal terakhir tahun lalu, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di periode sebelumnya.
Namun, para analis maupun pakar industri telah mulai berfokus pada fakta bahwa Walmart sedang merencanakan sejumlah investasi untuk mengembangkan situsnya dan keseluruhan operasi e-commerce yang akan dimulai tahun ini.
Banyak orang masih meremehkan nilai dan bagaimana toko-toko fisik Walmart, yang tidak dimiliki Amazon, akan membantu perusahaan memenuhi lebih banyak pemesanan dan pengantaran di hari yang sama untuk produk-produk bahan makanan, tulis Chen dalam risetnya.
“Yang dibahas di sini adalah pengaruh aset fisik Walmart dan pandangan kami adalah masa depan e-commerce adalah [kombinasi toko] fisik dan digital - strategi ini akan mendorong 'lingkaran produktivitas’,” tambahnya.
Kenaikan penjualan e-commerce sebesar 23% selama kuartal keempat tidak hanya lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan 50% di kuartal sebelumnya, namun juga lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan 60% di dua periode sebelumnya.
Sudah lebih dari setahun sejak Walmart mengakuisisi Jet.com, yang memberi dorongan awal bagi bisnis e-commerce perusahaan. Sejak saat itu, Walmart mulai mengubah belanja pemasaran untuk menjangkau pembeli milenial melalui Walmart.com.
Beberapa minggu lagi, Walmart akan meluncurkan situs yang telah banyak dirombak, yang akan berfokus pada penjualan fesyen dan perlengkapan rumah. Bekerja sama dengan Lord & Taylor milik Hudson’s Bay, Walmart akan menjual fesyen kelas atas di situsnya, termasuk membuat tarif iklan di situsnya menjadi lebih murah.
Walmart juga mengalihfungsikan sebagian besar tokonya untuk memenuhi pesanan di toko online dan memakai jasa karyawannya untuk mengantarkan pesanan tersebut ke pelanggan.
Selain fesyen, bahan makanan juga diharapkan bisa menjadi salah satu bidang investasi terbesar Walmart tahun ini.
Neil Saunders dari GlobalData Retail mengatakan Walmart meniru Amazon, mengurangi keuntungannya untuk modal memperbesar usahanya dengan harapan dapat melampaui Amazon.
Wallmart mengharapkan pertumbuhan penjualan e-commerce di AS naik 40% di tahun fiskal 2019 mendatang didorong investasi dan penggunaan teknologi yang diharapkan akan menarik lebih banyak konsumen baru.
(prm) Next Article Perang Dagang AS-China Bikin Saham Raksasa Ecommerce Rontok
Most Popular