Saham Peritel Turun Akibat Walmart, Wall Street Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 July 2022 21:29
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) berguguran pada pembukaan perdagangan Kamis (21/7/2022), menyusul rilis kinerja keuangan yang beragam emiten AS.

Dow Jones kehilangan 114 poin (-0,45%) di pembukaan dan selang 45 menit kemudian memburuk menjadi 99,02 poin (-0,31%) ke 31.891,02. Sementara itu, S&P 500 tertekan 26,72 poin (-0,67%) ke 3.940,12 dan Nasdaq melemah 142,48 poin (-1,21%) ke 11.640,18.

Pada Senin (25/7), Walmart memangkas proyeksi pendapatannya selama setahun penuh karena melonjaknya inflasi memberikan pertanda negatif bagi saham ritel. Walmart mengatakan bahwa harga yang tinggi telah mendorong konsumen untuk berhenti membeli pakaian.

Saham Walmart merosot hampir 8% di pembukaan dan menekan saham ritel lainnya. Saham Target anjlok 5%, saham Amazon jatuh 4%. Reksa dana yang bisa diperdagangkan (exchange traded fund/ETF) berbasis indeks saham ritel pun terkapar hingga 4%.

"Yang terpenting dari pengumuman Walmart adalah bagaimana inflasi mengubah apa yang dibeli orang," tutur Robert Cantwell, manajer portofolio Upholdings, seperti dikutip CNBC International.

Saham General Motors anjlok 3,3% asetelah perseroan mengumumkan bahwa laba bersihnya berpeluang meleset dari target akibat gangguan rantai pasokan di tengah perang Rusia dan lockdown global.

Saham UPS juga tertekan, sebesar 3%, meski membukukan kinerja keuangan kuartal II-2022 yang lebih baik dari ekspektasi pasar. perseroan mengumumkan penurunan bisnis logistik internasional.

Sebaliknya, saham konsumer menguat. Coca-Cola melompat 2,2% setelah raksasa minuman bersoda tersebut membukukan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi pasar, berkat pemulihan volume penjualan dan kenaikan harga jual. Saham McDonald bertambah nyaris 1,7% di tengah rilis kinerja yang biasa saja.

Investor bersiap untuk musim rilis kinerja keuangan dari sektor teknologi dan data ekonomi utama pekan ini, serta hasil pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan membantu investor mengarahkan ekspektasinya untuk sisa tahun ini.

Alphabet, Microsoft, Chipotle Mexican Grill, UPS, dan Enphase Energy akan merilis kinerja keuangan setelah perdagangan ditutup. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan data penjualan rumah akan dirilis pagi hari ini waktu setempat.

Kemarin dua indeks saham utama di bursa AS ditutup lebih tinggi, di mana indeks S&P 500 naik 0,1% dan indeks Dow Jones menguat 0,3%. Namun, Nasdaq terkoreksi 0,4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular