
Internasional
Laba Peritel Terbesar Dunia Anjlok, Investor Ketakutan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 February 2018 06:56

New York, CNBC Indonesia - Peritel terbesar dunia, Walmart, melaporkan laba dan penjualan online yang turun tajam selama masa liburan akhir tahun lalu dan perkiraan raihan laba tahunan yang berada di batas bawah perkiraan pasar.
Laba bersih perseroan turun 42,1% menjadi US$2,18 miliar (Rp 29,7 triliun) sementara laba usaha konsolidasian turun 28% menjadi $4,5 miliar di kuartal IV-2017.
Saham Walmart anjlok 10,2% karena investor khawatir perusahaan tidak dapat menyaingi Amazon.com, peritel online terbesar di dunia, sebab Walmart masih berusaha keras mengelola bisnis online-nya, dilansir dari Reuters.
Walaupun penjualan online Walmart tumbuh 23% di kuartal IV-2017, angka tersebut lebih rendah dibandingkan 29% yang dibukukan perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya dan 50% di kuartal III-2017.
Pertumbuhan itu juga lebih lambat daripada kenaikan penjualan Amazon sebesar 40% di kuartal terakhir tahun lalu.
Lemahnya kinerja penjualan online Walmart dipengaruhi oleh pembelian dari Jet.com, tempat Walmart memasarkan produknya, yang mulai berkurang dan kondisi peritel itu yang masih berusaha menyeimbangkan stok online-nya, kata CEO Walmart Doug McMillon dalam conference call dengan para investor.
Walaupun Walmart menambah beberapa barang khusus masa liburan, seperti peralatan elektronik, mainan, dan hadiah, perusahaan tidak menyediakan kebutuhan sehari-hari dalam stok yang cukup sehingga turut menurunkan penjualan.
Erik Gordon, seorang profesor di Ross School of Business di Universitas Michigan, mengatakan kesulitan Walmart mengatur stok online di kuartal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan perusahaan bersaing dengan Amazon.
Walmart mencatatkan pendapatan e-commerce senilai $11,5 miliar di Amerika Serikat (AS) tahun lalu namun kehilangan keuntungan.
Persaingan harga dengan Amazon telah membebani margin usaha Walmart. Perusahaan sebelumnya telah meminta vendor menyediakan lebih banyak barang yang berharga $10 ke atas sebagai upaya mendorong laba penjualan online.
Tahun ini, Walmart memperkirakan perolehan laba sebesar $4,75 hingga $5 per saham, lebih rendah dari perkiraan analis senilai $5 per saham.
(prm) Next Article China Murka! Perusahaan Walmart Disebut Bodoh & Picik
Laba bersih perseroan turun 42,1% menjadi US$2,18 miliar (Rp 29,7 triliun) sementara laba usaha konsolidasian turun 28% menjadi $4,5 miliar di kuartal IV-2017.
Saham Walmart anjlok 10,2% karena investor khawatir perusahaan tidak dapat menyaingi Amazon.com, peritel online terbesar di dunia, sebab Walmart masih berusaha keras mengelola bisnis online-nya, dilansir dari Reuters.
Pertumbuhan itu juga lebih lambat daripada kenaikan penjualan Amazon sebesar 40% di kuartal terakhir tahun lalu.
Lemahnya kinerja penjualan online Walmart dipengaruhi oleh pembelian dari Jet.com, tempat Walmart memasarkan produknya, yang mulai berkurang dan kondisi peritel itu yang masih berusaha menyeimbangkan stok online-nya, kata CEO Walmart Doug McMillon dalam conference call dengan para investor.
Walaupun Walmart menambah beberapa barang khusus masa liburan, seperti peralatan elektronik, mainan, dan hadiah, perusahaan tidak menyediakan kebutuhan sehari-hari dalam stok yang cukup sehingga turut menurunkan penjualan.
Erik Gordon, seorang profesor di Ross School of Business di Universitas Michigan, mengatakan kesulitan Walmart mengatur stok online di kuartal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan perusahaan bersaing dengan Amazon.
Walmart mencatatkan pendapatan e-commerce senilai $11,5 miliar di Amerika Serikat (AS) tahun lalu namun kehilangan keuntungan.
Persaingan harga dengan Amazon telah membebani margin usaha Walmart. Perusahaan sebelumnya telah meminta vendor menyediakan lebih banyak barang yang berharga $10 ke atas sebagai upaya mendorong laba penjualan online.
Tahun ini, Walmart memperkirakan perolehan laba sebesar $4,75 hingga $5 per saham, lebih rendah dari perkiraan analis senilai $5 per saham.
(prm) Next Article China Murka! Perusahaan Walmart Disebut Bodoh & Picik
Most Popular