Internasional

Walmart PHK Karyawan, AS Diterpa 'Kiamat' Ritel?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 August 2022 17:55
Walmart
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Walmart dilaporkan mulai memberhentikan karyawan mereka. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini terjadi seminggu setelah perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat (AS) itu memangkas prospek laba.

PHK Walmart pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal. Dalam sebuah pernyataan, Walmart menggambarkan PHK sebagai cara untuk memosisikan perusahaan dengan lebih baik untuk masa depan yang kuat.

Anne Hatfield, juru bicara Walmart, menolak untuk mengatakan berapa banyak pekerja yang akan terpengaruh dan divisi apa yang mengalami pemotongan. Dia mengatakan Walmart masih merekrut di bagian bisnisnya yang sedang berkembang, termasuk rantai pasokan, e-commerce, kesehatan dan kebugaran, dan penjualan iklan.

"Pembeli berubah. Pelanggannya berubah-ubah... Kami melakukan beberapa restrukturisasi untuk memastikan kami selaras," katanya, dilansir CNBC Interational.

Walmart adalah pemberi kerja terbesar, dengan hampir 1,6 juta pekerja di AS. Perusahaan ini dipandang sebagai penentu arah bagi perekonomian negara, tetapi pada 25 Juli lalu sempat menakuti investor karena memangkas prospek untuk panduan laba triwulanan dan setahun penuh.

Peringatan itu memiliki efek mengerikan pada sektor ritel, menyeret turun saham perusahaan termasuk Macy's dan Amazon. Ini juga mengirimkan alarm tersendiri tentang perilaku konsumen Amerika.

Walmart mengatakan pada saat itu pembeli menghabiskan lebih banyak untuk kebutuhan seperti bahan makanan dan bahan bakar, sehingga mereka tak membeli dagangan dengan margin tinggi termasuk pakaian jadi.

Mereka mengatakan harus memotong harga untuk menjual lebih banyak barang-barang tersebut, terutama karena persediaan yang menumpuk di toko-tokonya dan di toko-toko pesaing seperti Target dan Bed Bath & Beyond.

Seiring kekhawatiran resesi, pasar tenaga kerja AS tampak semakin tersegmentasi. Pembukaan pekerjaan AS pada Juni turun tajam, meski latar belakang tenaga kerja tetap ketat, dengan 1,8 pekerjaan terbuka per pekerja yang tersedia.

Banyak perusahaan yang berkembang pesat selama pandemi, termasuk pesaing utama Walmart, Amazon, telah mulai mengurangi perekrutan pekerja.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Penembakan Massal di Walmart, Tewaskan 7 Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular