
Pemerintah Bahas Rencana Penyesuaian Harga BBM
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
29 January 2018 20:26

Jakarta, CNBC Indonesia- Deputi Bidang usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini masih dalam tahap diskusi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian BUMN.
"Penyesuaian harga, nanti akan dihitung, diaudit BPK, dari harga yang terjadi berapa, kemudian kondisi, kan BBM ada patokannya, yang terjadi berapa. Artinya sudah ada kesepakatan menteri keuangan, ESDM, BUMN, untuk menghitung realisasinya berapa," jelas Fajar di Komisi VI, Senin (29/01).
Lebih lanjut, Fajar juga mengatakan untuk penyesuaian kemungkinan dilakukan di pertengahan semester I 2018. Ia juga meyakinkan penyesuaian ini hanya terjadi untuk harga BBM dan tidak untuk harga listrik.
Di sisi lain, Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman mengatakan mengenai penyesuaian harga BBM Pertamina akan mengikuti arahan dari pemerintah berikut dengan harga baru yang akan ditetapkan. "Ya, itu kan keputusan pemerintah bukan keputusan kita," kata Arif.
Sebelumnya, ia juga sempat mengatakan Pertamina menargetkan perolehan laba sama seperti tahun 2017 yaitu sebesar US$ 2,4 miliar. Fajar menjelaskan target laba yang stagnan tersebut salah satunya disebabkan oleh kebijakan pemerintah terkait harga BBM. "Ya salah satunya (sebab) itu. Kalau pun dengan asumsi enggak naik, mudah2an bisa mencapai US$ 2,4 miliar itu," jelas Fajar.
(gus/gus) Next Article Jokowi Siapkan Kebijakan Tak Populer, Harga BBM Jadi Contoh
"Penyesuaian harga, nanti akan dihitung, diaudit BPK, dari harga yang terjadi berapa, kemudian kondisi, kan BBM ada patokannya, yang terjadi berapa. Artinya sudah ada kesepakatan menteri keuangan, ESDM, BUMN, untuk menghitung realisasinya berapa," jelas Fajar di Komisi VI, Senin (29/01).
Di sisi lain, Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman mengatakan mengenai penyesuaian harga BBM Pertamina akan mengikuti arahan dari pemerintah berikut dengan harga baru yang akan ditetapkan. "Ya, itu kan keputusan pemerintah bukan keputusan kita," kata Arif.
Sebelumnya, ia juga sempat mengatakan Pertamina menargetkan perolehan laba sama seperti tahun 2017 yaitu sebesar US$ 2,4 miliar. Fajar menjelaskan target laba yang stagnan tersebut salah satunya disebabkan oleh kebijakan pemerintah terkait harga BBM. "Ya salah satunya (sebab) itu. Kalau pun dengan asumsi enggak naik, mudah2an bisa mencapai US$ 2,4 miliar itu," jelas Fajar.
(gus/gus) Next Article Jokowi Siapkan Kebijakan Tak Populer, Harga BBM Jadi Contoh
Most Popular