InvesTime

Udah Pegang Saham ADRO-PTBA cs, Tahan, Jual atau Borong Lagi?

My Money - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 June 2021 14:42
Aktifitas pekerja saat bongkar muat Batubara yang datang dari Batam di Pelabuhan KCN Cilincing,  Jakarta Utara, Kamis (12/4). Keputusan Menteri ESDM Nomor 1359K/30/MEM/2018 soal harga jual batubara untuk penyediaan tenaga listrik buat kepentingan umum, pemerintah menetapkan harga jual untuk PLTU US$70 per ton.  pemerintah juga menetapkan volume maksimal pembelian batubara untuk pembangkit listrik 100 juta ton per tahun atau sesuai kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik.Jonan menegaskan, penetapan harga jual batubara untuk PLTU agar tarif tenaga listrik tetap terjaga demi melindungi daya beli masyarakat dan industri yang kompetitif. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara tengah melonjak naik hingga menyentuh level tertinggi sehingga saham-saham emiten batu bara pun dinilai masih menarik untuk dikoleksi.

Menurut Head of Research PT Maybank Kim Eng Sekuritas Isnaputra Iskandar, harga batu bara dunia sebetulnya masih bisa bergerak naik lagi, melihat belum menyentuh level tertinggi.

Paling tidak sampai 6 bulan ke depan saham-saham batu bara masih merasakan sentimen positif dari harga batu bara ini.

Isnaputra menjelaskan bagi investor yang sudah memiliki saham batu bara, saat ini masih bisa ditahan hingga 6 bulan ke depan.

"Saya kira batu bara ini masih kuat sentimennya, bisa lanjut sampai enam bulan ke depan, belum take profit [ambil untung] dulu," katanya dalam Investime, CNBC Indonesia, Senin (15/6/2021).

Tapi bagi investor yang baru mau berencana masuk ke saham batu bara, dia merekomendasikan untuk masuk dengan tujuan perdagangan jangka pendek (trading) dan menengah untuk saham batu bara.

Melihat outlook permintaan batu bara, dia menilai cenderung stagnan dan bahkan berkurang. Hal ini karena negara pengimpor batu bara terbesar dari Indonesia seperti, China, India, Jepang mulai mengurangi konsumsi batu bara.

"Makanya kita bicara trading, karena saham batu bara ini tergantung momentum terkait harga batu bara internasional. Kita juga harus cari saham batu bara yang punya eksposur ekspor besar seperti ITMG, ADRO, INDY," jelasnya.

Tiga saham yang disebut itu yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Enery Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Data BEI mencatat, pada perdagangan Rabu siang ini (16/6), saham ITMG minus 0,49% di Rp 15.100, dan sebulan naik 16,15%.

Saham ADRO naik 5,73% di Rp 1.385, dengan kenaikan sebulan terakhir melesat 16,88%.

Sementara itu saham INDY juga melejit 5,78% siang ini di Rp 1.470, dengan kenaikan sebulan 2%. Satu saham batu bara lagi yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga naik 1,34% di Rp 2.270 dengan kenaikan tipis 0,44%.

Adapun dia memberikan strategi bagi investor yang ingin membeli saham batu bara, harus sering melihat perkembangan harga batu bara.

Selain itu, investor juga mesti melihat sisi permintaan dari China dan India. Begitu juga dengan kondisi pasokan dari Indonesia dan Australia, apakah saat ini produksinya sedang baik atau tidak.

"Ya kalau dilihat perkembangannya perlu lihat detail juga pertumbuhan ekonomi empat negara, juga ke mana larinya harga batu bara ini," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kapan Waktunya Borong Saham ADRO-PTBA cs? Ini Bocorannya


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading