Tambang Nikel Ini IPO, Nama Bloknya Syahrini, BCL & Raisa

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 June 2021 14:05
Tambang Nikel di Morowali, Sulteng, dok PAM Mineral
Foto: Tambang Nikel di Morowali, Sulteng, dok PAM Mineral

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan nikel, PT PAM Mineral berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli mendatang.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di situs resminya, perusahaan berencana melepas sebanyak 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Jumlah tersebut setara dengan 20,7% dari total keseluruhan saham disetor dan ditempatkan perseroan. Belum ditetapkan harga pelaksanaan dari IPO ini.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga berencana menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 2,6 miliar dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Masa berlaku dari pelaksanaan waran itu terhitung 6 bulan sejak tanggal penerbitan yaitu 10 Januari 2022 hingga 7 Juli 2023.

Masa penawaran awal IPO perseroan dijadwalkan pada 16-22 Juni 2021 dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Juni 2021 dan tanggal pencatatan di BEI pada 8 Juli 2021.

Perseroan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Rencananya, dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, sekitar 30% atau Rp 72 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Perinciannya, untuk program eksplorasi lanjutan berupa pengeboran spasi detail (infill drilling) terkait dengan penambahan cadangan bijih nikel perseroan pada area blok kerja perusahaan. Menariknya nama blok-blok tambang perusahaan memakai nama publik figur terkenal di RI, yakni dengan nama BCL, Raisa, Kartini, Tiara, Syahrini, dengan total luas sekitar 51 hektare (Ha).

Blok tersebut berada di dalam area pertambangan yang tercakup di dalam Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Morowali yang dimulai semester kedua tahun 2021 serta untuk pembelian peralatan yang menunjang pengeboran.

Kedua, sekitar 70% akan dipergunakan oleh entitas anak, PT Indrabakti Mustika (IBM), untuk program eksplorasi lanjutan pengeboran spasi detail (infill drilling) terkait dengan penambahan cadangan bijih nikel IBM pada area blok kerja dengan nama Kolaka, Cendana, Longori, Silae, Komia, Kuma, Kondole.

Luasnya sekitar 183 Ha, berada di dalam area pertambangan yang tercakup di dalam IUP di Konawe Utara yang akan dimulai pada semester kedua 2021. Dana juga untuk pembelian peralatan yang menunjang pengeboran.

"Sisanya akan dipergunakan untuk modal kerja. Rinciannya, sebesar 72% untuk modal kerja operasional dan 28% untuk modal kerja operasional entitas anak," demikian penjelasan PAM Mineral, dalam prospektusnya, dikutip Selasa (16/5/2021).

Sementara itu, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan, yakni terkait dengan biaya operasional.

Mengacu situs perusahaan, PAM Mineral adalah perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan mineral. Berdiri sejak tahun 2008 perusahaan ini memiliki 2 wilayah operasional, yakni di Sulawesi Tenggara Desa Lameruru Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara dan Desa Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Sulawesi Tengah.

Secara rinci, dalam prospektus disebutkan, beberapa area blok kerja dengan total luas sekitar 51 Ha dengan rincian nama blok yang memakai nama artis itu yakni:

BCL A dengan luas 7.28 Ha;

BCL B dengan luas 15.88 Ha;

RAISA dengan luas 8.46 Ha;

KARTINI B dengan luas 11.68 Ha;

TIARA dengan luas 3.78 Ha; dan

SYAHRINI dengan luas 4 Ha.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Tambang 'BCL-Syahrini' Listing 9 Juli, Kantongi Rp 200 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular