Tips Investasi Saham

Lebih Akurat Mana, Analisis Fundamental atau Teknikal?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 June 2019 16:46
Analisis Teknikal dari Bapak Analisis Modern
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Analisis Teknikal

Analisis teknikal digunakan untuk memprediksi tren harga saham di masa depan, terutama melalui penggunaan grafik.
 Orangnya biasanya disebut chartistMeski tidak bisa memprediksi pergerakan harga di masa depan secara absolut, analisis ini dapat membantu mengantisipasi apa yang mungkin terjadi pada harga saham di masa mendatang.

Bagi investor pemula, analisis teknikal biasanya lebih mudah dipelajari dibandingkan analisis fundamental karena hanya diperlukan membaca grafik. Selain itu, investor harus mempunyai karakter sabar dan disiplin (sadis).
 

Mengenal Chart

Dalam analisis teknikal, dikenal tiga jenis grafik yang paling banyak dipakai, yakni grafik garis (line chart), grafik batang (bar chart), dan grafik lilin (candlesticks).

Grafik berjenis garis menunjukkan harga penutupan perdagangan setiap hari atau setiap akhir periode waktu.

Berikut contoh line chart:
 

Tips investasi Saham (Lagi Dicicil)Sumber: stockcharts.com

Grafik batang terbentuk berdasarkan empat komponen yang disingkat OHLC, yakni harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (close).

Berikut contoh Bar Chart:

Tips investasi Saham (Lagi Dicicil)Sumber: stockcharts.com

Grafik jenis lilin terdiri dari keempat komponen grafik batang, hanya disertai dengan warna. Warna gelap pada satu candle pertanda sebuah saham sedang turun sedangkan warna cerah pertanda sedang terjadi kenaikan. 

Berikut contoh grafik berjenis candlestick:

Tips investasi Saham (Lagi Dicicil)Sumber: stockcharts.com

Mengetahui Karakteristik Pergerakan Harga Saham

Secara garis besar ada tiga jenis pergerakan yang ada di pasar menurut Charles Dow, yakni pergerakan tren primer (primary movement), pergerakan tren sekunder (secondary movement), dan fluktuasi harian (daily fluctuations).

Beberapa artikel pasar modal mencatat, Charles Dow adalah jurnalis, pemilik sekaligus editor pada sebuah media bernama The Wall Street Journal di AS. Bersama dengan Edward Jones, ia membuat Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang merupakan indeks saham tertua di AS.

Teori Dow dapat memudahkan investor dalam mengidentifikasi arah pergerakan suatu saham berdasarkan identifikasi tren utama, dan berpijak pada saham yang tren utamanya naik untuk berinvestasi.
 

Primary Movement

Di dalam tren primer, pasar biasanya bergerak naik (bullish) maupun turun (bearish). Arah dari tren utama memiliki kecenderungan untuk terus berlanjut hingga terdapat sinyal-sinyal yang menunjukkan adanya pembalikan pembalikan arah.

Secondary Movements

Secara harfiah, tren sekunder bersifat reaksioner atau berlawanan dengan tren primer. Misalnya pada pasar yang sedang bullish, pergerakan sekunder dianggap sebagai suatu koreksi.

Tips investasi Saham (Lagi Dicicil)Foto: yazid

Pada akhir bulan Maret-97, indeks Dow Jones mengalami penurunan selama 3 minggu yang ditunjukkan garis berwarna merah. Pergerakan tersebut bisa dikatakan sebagai pergerakan tren sekunder (Secondary movement) sebagai pengkoreksi Primary Movement.


Daily Fluctuations

Fluktuasi harga saham yang terjadi secara harian menjadi penting jika dilihat sebagai satu kesatuan, terlalu berfokus pada fluktuasi harga saham setiap hari akan menyebabkan salah dalam memperkirakan harga saham dan berpotensi untuk rugi.

Sangat penting untuk melihat seluruh gambar ketika menganalisis pergerakan harga secara harian. Seperti potongan teka-teki, beberapa bagian tidak akan ada artinya, akan tetapi potongan-potongan tersebut juga sangat penting untuk melengkapi sebuah gambar.

Pergerakan harga secara harian menjadi penting ketika digabungkan dengan hari lainnya untuk membentuk pola pada sebuah analisis.

LANJUT KE HALAMAN 3>>


(yam/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular