IHSG Koreksi, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Minus Rp 2,86 T

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
28 May 2018 18:33
Sekitar 35% dana asuransi jiwa ditempatkan di reksa dana, 30,4% di saham, 13,6% di SBN, 9,2% di deposito. Sisanya, di properti sukuk dan penyertaan langsung.
Foto: Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, hasil investasi industri asuransi jiwa sudah minus Rp 2,86 triliun. Nilai tersebut menurun 124,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11,8 triliun.

"Penurunan hasil investasi disebabkan oleh kondisi pasar modal pada 2018 yang belum terlalu baik, hal ini berimbas kepada hasil investasi," ujar Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim di Rumah AAJI, Senin (28/5/2018).

Meski, dari sisi jumlah investasi, industri asuransi jiwa masih mencatat peningkatan. Hendrisman mengungkapkan, total investasi asuransi jiwa pada kuartal I-2018 mencapai Rp 491,52 triliun, meningkat 16,8% (year on year/yoy).

Sementara dari sisi portofolio investasi, sekitar 35% ditempatkan di reksa dana, 30,4% di saham, 13,6% di surat berharga negara (SBN), 9,2% di deposito, 2,5% di properti, 7,1% di sukuk korporasi dan 1,6% di penyertaan langsung.

Kendati demikian, sampai akhir tahun, industri asuransi jiwa masih optimis bisa positif. Hal ini seiring dengan membaiknya indeks harga saham dan banyaknya penempatan investasi ke instrumen yang lebih stabil, yakni reksa dana.

Sementara itu, pendapatan premi asuransi jiwa pada periode yang sama mencapai Rp 52,49 triliun, meningkat 23,3% (yoy). Nilai ini bersumber dari premi bisnis baru yang mencapai Rp 35 triliun dan Rp 17,48 triliun dari premi bisnis lanjutan.

Adapun, pendapatan premi dan hasil investasi tersebut berkontribusi terhadap total pendapatan asuransi jiwa yang mencapai Rp 51,97 triliun. Nilai tersebut menurun 7,8% dibandingkan posisi kuartal I-2017 yang mencapai Rp 56,37 triliun.



(roy) Next Article Pasar Bergejolak, Reksa Dana Pasar Uang Bisa Jadi Alternatif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular