
Gadai Online Bermunculan, Laba Pegadaian 2017 Jadi Rp 2,5 T
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 March 2018 15:36

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pegadaian (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun lalu. Perusahaan plat merah ini berhasil mencetak laba bersih 2017 sebesar Rp 2,5 triliun atau tumbuh 13,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja laba ditopang oleh kenaikan outstanding loan (OSL) menjadi Rp36,882 triliun dan pendapatan usaha sebesar Rp10,523 triliun.
"Atas capaian kinerja tersebut kami mentargetkan dapat melayani 11,5 juta nasabah pada tahun ini, sebagai wujud semangat kami untuk memperluas kehadiran layanan kami di masyarakat dan negeri ini. Target peningkatan jumlah nasabah tersebut optimis dapat kami capai seiring dengan peningkatan kualitas layanan digital dan makin banyaknya jaringan agen," jelas Sunarso dalam Paparan Kinerja PT Pegadaian (Persero) 2017, Kamis (15/3/2018).
Pada tahun ini Pegadaian menargetkan laba bersih bersih mencapai 2,7 triliun atau tumbuh 7,14% dari tahun lalu. Untuk mencapai target ini Pegadaian akan mengejar OSL sebesar Rp 45,4 triliun. Pendapatan usaha dipatok tumbuh sekitar 19% jadi Rp 12,5 triliun.
"Performa keuangan perusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4 persen." tambah Sunarso.
Sunarso mengakui, bahwa kondisi persaingan di bisnis Pegadaian semakin ketat antara lain disebabkan terbitnya Peraturan OJK 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri pegadian, seperti financial technology (fintech). "Namun, kami optimis dengan strategi yang dijalankan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan pangsa pasar di industri gadai dan mampu mendiversifikasi mesin pertumbuhan pada produk-produk non-gadai." tambahnya.
Strategi utama Pegadaian sepanjang tahun ini meningkatkan kualitas layanan seperti digitalisasi business process, kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang & logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah. Perseroan juga akan memperluas jangkauan & jenis layanan meliputi peningkatan jumlah agen, memberikan layanan online melalui mobile app, menambah produk baru seperti gadai tanpa bunga, gadai tanah syariah, dan layanan berbasis fintech.
"Untuk itu, strategi Pegadaian dalam menghadapi tantangan antara lain melakukan transformasi pengembangan kanal distribusi, maupun produk yang berbasis digital. Digitalisasi proses bisnis dan transformasi di area human capital termasuk corporate culture yang saat ini tengah dilakukan oleh kami," ujarnya.
Sunarso menjelaskan untuk kebutuhan pendanaan sepanjang tahun ini, Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap II dengan nilai total emisi Rp 3,5 triliun yang akan digunakan untuk keperluan refinancing obligasi, modal kerja dan pelunasan Surat Utang Pemerintah (SUP) yang jatuh tempo, serta mengejar target Outstanding Loan (OSL) periode 2018.
Selain itu Pegadaian juga menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp 500 miliar yang digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan untuk memperoleh cost of fund yang lebih baik.
(roy/roy) Next Article Pegadaian Incar Nasabah Baru Lewat Layanan Digital
Kinerja laba ditopang oleh kenaikan outstanding loan (OSL) menjadi Rp36,882 triliun dan pendapatan usaha sebesar Rp10,523 triliun.
"Atas capaian kinerja tersebut kami mentargetkan dapat melayani 11,5 juta nasabah pada tahun ini, sebagai wujud semangat kami untuk memperluas kehadiran layanan kami di masyarakat dan negeri ini. Target peningkatan jumlah nasabah tersebut optimis dapat kami capai seiring dengan peningkatan kualitas layanan digital dan makin banyaknya jaringan agen," jelas Sunarso dalam Paparan Kinerja PT Pegadaian (Persero) 2017, Kamis (15/3/2018).
Sunarso mengakui, bahwa kondisi persaingan di bisnis Pegadaian semakin ketat antara lain disebabkan terbitnya Peraturan OJK 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri pegadian, seperti financial technology (fintech). "Namun, kami optimis dengan strategi yang dijalankan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan pangsa pasar di industri gadai dan mampu mendiversifikasi mesin pertumbuhan pada produk-produk non-gadai." tambahnya.
Strategi utama Pegadaian sepanjang tahun ini meningkatkan kualitas layanan seperti digitalisasi business process, kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang & logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah. Perseroan juga akan memperluas jangkauan & jenis layanan meliputi peningkatan jumlah agen, memberikan layanan online melalui mobile app, menambah produk baru seperti gadai tanpa bunga, gadai tanah syariah, dan layanan berbasis fintech.
"Untuk itu, strategi Pegadaian dalam menghadapi tantangan antara lain melakukan transformasi pengembangan kanal distribusi, maupun produk yang berbasis digital. Digitalisasi proses bisnis dan transformasi di area human capital termasuk corporate culture yang saat ini tengah dilakukan oleh kami," ujarnya.
Sunarso menjelaskan untuk kebutuhan pendanaan sepanjang tahun ini, Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap II dengan nilai total emisi Rp 3,5 triliun yang akan digunakan untuk keperluan refinancing obligasi, modal kerja dan pelunasan Surat Utang Pemerintah (SUP) yang jatuh tempo, serta mengejar target Outstanding Loan (OSL) periode 2018.
Selain itu Pegadaian juga menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp 500 miliar yang digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan untuk memperoleh cost of fund yang lebih baik.
(roy/roy) Next Article Pegadaian Incar Nasabah Baru Lewat Layanan Digital
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular