
Genting! The Fed Akan Tentukan Nasib Dunia Hari Ini

Dari AS bursa utama Amerika Serikat (AS), Wall Street masih melanjutkan pesta pada perdagangan kemarin, Selasa (25/7/2023).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 26,83 poin atau 0,08% ke posisi 35.438,07. Artinya, indeks Dow Jones sudah menguat salaam 12 hari beruntun.
Indeks Nasdaq menanjak 85,69 poin atau 0,61% ke posisi 14.144,56 sementara indeks S&P 500 terapresiasi 12,82 poin atau 0,28% ke posisi 4.567,46.
Bursa Wall Street terus menguat ditopang ekspektasi melunaknya kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) serta kinerja keuangan perusahaan yang di atas ekspektasi.
Sebanyak 130 perusahaan yang tercatat di indeks S&P 500 sudah melaporkan kinerja keuangan mereka untuk April-Juni 2023 di mana 79% melebihi ekspektasi pasar.
Saham General Electric melesat 6,3% setelah perusahaan melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 19% (year on year/yoy) menajdi US$ 15,9 miliar pada kuartal II-2023. Laba perusahaan melonjak 37% (yoy) menjadi US$ 1,4 miliar pada kuartal II-2023.
Micorosft melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 8% (yoy) menjadi US$ 56,19 miliar pada April-Juni 2023, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yakni US$ 55,47 miliar
Laba bersih perusahaan melonjak 20% (yoy) mencapai US$ 20,08 miliar pada April-Juni 2023 naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 16,74 miliar.
"Antusiasme sangat tinggi (terhadap saham teknologi). Jika antusiasme setinggi ini maka tidak ada alasan bagi market untuk tidak bergerak positif," tutur Steve Sosnick, analis dari Interactive Brokers, dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar juga tengah menunggu keputusan The Fed. The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu hari ini (25-26 Juli). Keputusan FOMC akan diumumkan pada hari ini waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 98,9% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada bulan ini.
Namun, pelaku pasar berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini.
Pasalnya, inflasi AS sudah jauh melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni tahun ini, dari 9,1% (yoy) pada Juni tahun lalu.
Rapat The Fed menjadi penting karena pasar berekspektasi jika hanya ada dua atau sekali lagi kenaikan (suku bunga). Keputusan ini menjadi perhatian utama pelaku pasar, khususnya di sektor teknologi," tutur analis dari R/Evolution Gate, Rishi Sadarangani, dikutip dari CNBC International.
Faktor positif lainnya adalah outlook ekonomi global yang lebih baik. Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3% pada 2023, dari 2,8% pada proyeksi April.
Forecast yang lebih baik ini menunjukkan optimism jika pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih cepat.