Newsletter

Genting! The Fed Akan Tentukan Nasib Dunia Hari Ini

mae, CNBC Indonesia
26 July 2023 06:00
International Monetary Fund (IMF). (REUTERS/Yuri Gripas)
Foto: (REUTERS/Yuri Gripas)

Sentimen penggerak pasar hari ini juga bisa datang dari kebijakan BI serta outlook IMF.

Keputusan BI menahan suku bunga di level 5,75%, kemarin, diharapkan ikut menopang pertumbuhan. Dengan suku bunga ditahan maka bunga pinjaman diharapkan bisa melandai sehingga permintaan kredit konsumsi dan investasi akan naik.
Pertumbuhan kredit perbankan melandai ke 7,76% (yoy) pada Juni 2023, dari 9,39% pada Mei. Namun, Perry optimis jika kredit bisa tumbuh 9-11% pada tahun ini.

Untuk mendorong kredit, BI akan memberikan insentif yakni penajaman insentif likuiditas kepada bank penyalur kredit/pembiayaan pada sektor hilirisasi minerba dan hilirisasi nonminerba (termasuk pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, inklusif (termasuk UMKM, KUR, dan ultra mikro/UMi), serta ekonomi keuangan hijau.
Besaran total insentif paling besar 4%, meningkat dari sebelumnya paling besar 2,8%.

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 bisa mencapai 5,1%, atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,03%.

Pertumbuhan akan ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi. Konsumsi rumah tangga meningkat didorong oleh terus naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, dan terkendalinya inflasi, serta dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.

Sentimen lain datang dari outlook IMF. Organisasi multilateral tersebut
menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,0% untuk tahun ini. Proyeksi IMF 0,2% lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada April (2,8%). IMF juga masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di angka 3,0% untuk 2024.

Proyeksi pertumbuhan global yang lebih tinggi pada tahun ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di negara maju yang diperkirakan akan lebih baik dan melandainya inflasi.
Ekonomi AS
diperkirakan tumbuh 1,8% pada tahun ini. Proyeksi ini 0,2% lebih tinggi dibandingkan proyeksi per April. Pertumbuhan ekonomi Jepang diproyeksi mencapai 1,4% pada 2023, lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya (1,3%).

Namun, IMF merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Proyeksi pertumbuhan tahun ini tidak berubah yakni tetap di 5,0%. IMF menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,0% pada 2024, lebih rendah dibandingkan proyeksi pada April (5,1%).

Dalam konferensi pers, kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas menjelaskan kawasan Asia akan tumbuh kuat 5,3% pada tahun ini tetapi negara-negara penghasil komoditas akan 'menderita' karena melemahnya ekspor.
Meski tidak spesifik menyebut Indonesia tetapi Indonesia dikenal sebagai negara penghasil komoditas andalan mulai dari batu bara hingga minyak sawit mentah.
"Negara emerging dan berkembang di Asia akn tumbuh kuat 5,3%. Namun, banyak produser komoditas yang akan menderita karena penurunan penerimaan pendapatan ekspor," tutur Gourinchas, dalam konferensi pers, dikutip dari website resmi IMF.

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular