Sudah Terbang, Harga CPO Cuma Naik Tipis Pagi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali menguat di sesi awal perdagangan Rabu (14/6/2023) mematahkan penguatan pada perdagangan kemarin.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik tipis 0,09% ke posisi MYR 3.419 per ton pada pukul 08:40 WIB. Dengan ini, harganya sudah naik ke level 3.400-an setelah sebelumnya cukup fluktuatif pergerakannya bahkan sempat menyentuh level 3.100 pekan lalu.
Pada perdagangan Rabu (13/6/2023) harga CPO ditutup naik 2% ke posisi MYR 3.416 per ton. Dengan ini, dalam 3 hari perdagangan harga CPO sudah naik 1,46%, secara bulanan harga CPO juga sudah melesat 6,72%, namun masih mengalami koreksi tajam 18,16% secara tahunan
Pergerakan harga CPO pada perdagangan Juni ini cukup fluktuatif, jika ditutup merah hari berikutnya bisa menghijau. Sentimen yang menyebabkan pergerakan harga seperti itu juga beragam.
Turunnya harga CPO dipicu oleh kenaikan tajam pada produksi dan persediaan untuk periode Mei, di tengah kemerosotan ekspor Juni sejauh ini sehingga turut membebani harga. Sementara harga sempat terangkat pada perdagangan kemarin karena naiknya harga minyak mentah.
Minyak mentah berjangka Brent dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS keduanya naik sekitar US$ 1, membuat sawit menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Dari sisi minyak saingannya yang lain, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,1%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,5%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 1,9%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait, karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
"Peluang arbitrase AS-Eropa yang ditawarkan pada perdagangan lintas batas oleh basis minyak kacang versus persyaratan domestik biofuel AS mendukung pelebaran selisih harga antara minyak kedelai dan olein sawit," kata Marcello Cultrera, direktur di Singapura berbasis konsultan komoditas Apricus 8 Pte Ltd dikutip dari Reuters.
Ini meningkatkan nilai relatif minyak sawit terhadap minyak nabati. Namun, persediaan Mei yang lebih besar dari perkiraan membebani sentimen.
Berdasarkan data surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Juni dilaporkan turun 16,7% menjadi 295.990 ton dari 355.380 ton yang dikirim selama 1-10 Mei.
Sementara itu, perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia juga melaporkan dari sisi ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1 - 10 Juni turun 17,6% menjadi 275.211 ton dari 333.779 ton yang dikirim selama 1 - 10 Mei.
Persediaan minyak sawit akhir Mei Malaysia naik untuk pertama kalinya dalam empat bulan, naik 12,63% dari April menjadi 1,69 juta metrik ton, menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang dirilis selama istirahat tengah hari.
Produksi membengkak 26,8% menjadi 1,52 juta metrik ton, tetapi ekspor turun 0,78% menjadi 1,08 juta ton, kata MPOB.
Pasar juga akan mengawasi laporan Perkiraan Pasokan dan Permintaan Pertanian Dunia dari Departemen Pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat jelang akhir pekan nanti.
Dari sisi minyak saingannya, pada perdagangan kemarin kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 1%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 0,1%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,8%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Hal penting yang sedang dinanti oleh pelaku pasar saat ini terkait kebijakan Uni Eropa. Sebagaimana diketahui bahwa Uni Eropa mengeluarkan undang-undang tahun ini yang melarang impor komoditas yang terkait dengan deforestasi, sebuah langkah yang diperkirakan akan merugikan minyak kelapa sawit, yang digunakan dalam segala hal mulai dari lipstik hingga pizza.
Indonesia dan Malaysia, yang merupakan dua produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di dunia, mengatakan undang-undang tersebut diskriminatif dan dimaksudkan untuk melindungi pasar biji minyak UE.
Undang-undang UE mewajibkan produsen untuk menyerahkan pernyataan uji tuntas yang menunjukkan kapan dan di mana komoditas mereka diproduksi dan memberikan informasi yang "dapat diverifikasi" bahwa mereka tidak ditanam di lahan yang digunduli setelah tahun 2020, atau berisiko terkena denda yang besar.
Lebih dari tujuh juta petani kecil secara global membudidayakan kelapa sawit untuk mencari nafkah. Di produsen utama Indonesia dan Malaysia, petani kecil menyumbang sekitar 40% dari total area produksi minyak sawit.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(aum/aum)