Satu Kata Buat Harga CPO: Madesu!

Market - M Malik Haknuh, CNBC Indonesia
08 March 2023 10:10
Tandan buah segar kelapa sawit terlihat di tempat pengumpul sebelum diangkut ke pabrik CPO di Pekanbaru, provinsi Riau, Indonesia, Rabu (27/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan) Foto: Tandan buah segar kelapa sawit terlihat di tempat pengumpul sebelum diangkut ke pabrik CPO di Pekanbaru, provinsi Riau, Indonesia, Rabu (27/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) terpental dari level psikologis MYR 4.200 per ton

Harga CPO di Bursa Malaysia Exchange pada sesi awal perdagangan Rabu (8/3/2023) tercatat di posisi MYR 4.159 per ton. Harganya melandai 1,1%.

Pelemahan ini melanjutkan tren negatif CPO pada hari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Selasa (7/3/2023), harga CPO juga anjlok 1,82% ke posisi MYR 4.205 per ton.

Dengan demikian, harga CPO sudah ambruk 4,43% sejak awal pekan ini.

Melemahnya harga tak bisa dilepaskan dari menurunnya permintaan. Hal tersebut dari menurunnya impor minyak nabati termasuk CPO.

Data Komisi Eropa menunjukkan impor kedelai Uni Eropa pada musim 2022/23 mencapai 7,48 juta ton pada 5 Maret 2023. Jumlah tersebut anjlok dibandingkan 9,30 juta ton pada minggu yang sama pada periode sebelumnya.

Impor lobak UE sejauh ini telah mencapai 5,67 juta ton untuk musim 2022/23. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 3,54 juta ton setahun sebelumnya.

Lebih rendahnya target pertumbuhan ekonomi China juga masih berimbas kepada harga CPO.  Seperti diketahui, pemerintah Tiongkok memperkirakan pertumbuhan ekonomi mereka hanya akan ada di kisaran 5% pada tahun ini.

Padahal, sejumlah analis dan lembaga memproyeksi ekonomi bisa tumbuh di atas 5% setelah hanya tumbuh 3% pada 2022.

Pelonggaran mobilitas serta pembukaan perbatasan internasional semula diyakini bisa mendongkrak ekonomi Beijing. Namun, China justru lebih pesimis dibandingkan pasar.

China merupakan konsumen terbesar komoditas, termasuk CPO sehingga pertumbuhan Negara Tirai Bambu akan sangat menentukan permintaan dan harga CPO global.

Pada 2022 saja, China mengimpor CPO sebanyak 3,48 juta ton dengan nilai US$ 3,57 miliar dari Indonesia. Tiongkok adalah pasar terbesar kedua CPO bagi Indonesia setelah India.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sudah Dibantu China dan Argentina, Harga CPO Tetap Ambruk 5%


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading