CPO Tokcer Pekan Ini, Bisa Lanjut Terus Nih?

Putra, CNBC Indonesia
05 March 2023 13:40
Antrean truk kelapa sawit di Kalimantan Tengah (Tangkapan layar Apkasindo)
Foto: Antrean truk kelapa sawit di Kalimantan Tengah (Tangkapan layar Apkasindo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives melonjak 3,57% dalam sepekan. Ini seiring adanya ekspektasi kenaikan ekspor dan berkurangnya produksi.

Menurut data Refinitiv, harga futures CPO kontrak Mei 2023 berada di level MYR 4.352/ton pada penutupan Jumat (3/3/2023). Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 1 Januari 2023 lalu.

Kabar adanya banjir yang dapat mengganggu musim panen dan menghambat produksi membuat harga CPO naik sepekan. Selain itu, ada sejumlah kabar positif lainnya yang membuat harga CPO melambung mulai dari implementasi B35 di Indonesia. Ini menyebabkan permintaan dalam negeri bakal terus meningkat.

Optimisme permintaan China juga menjadi angin segar di tengah pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. Faktor lainnya adalah kekhawatiran cuaca hingga kenaikan Domestic Market Obligation/DMO.

"Kenaikan harga CPO ini dipicu oleh beberapa hal diantaranya implementasi B35, kenaikan DMO, optimisme permintaan China, serta kekhawatiran cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir," ungkap Industry & Regional Analyst Bank Mandiri, Abrar Aulia, kepada CNBC Indonesia seperti dikutip, Minggu (5/3/2023).

Dari dalam negeri seperti diketahui bahwa implementasi B35 merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Langkah tersebut merupakan percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan dan mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission.

Sementara itu, Pemerintah 'membekukan' sebagian hak ekspor yang dimiliki eksportir CPO. Kebijakan tersebut diambil sebagai respons atas kelangkaan MinyaKita dan harganya yang cenderung mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Di sisi lain, Indonesia sebagai pengekspor minyak sawit terbesar di dunia, berencana untuk mewajibkan ekspor minyak sawit melalui bursa berjangka untuk menciptakan harga patokan negara sendiri, kata kepala regulator komoditas berjangka.

Perkebunan kelapa sawit (Anadolu Agency via Getty Images)Foto: Perkebunan kelapa sawit (Anadolu Agency via Getty Images)
Perkebunan kelapa sawit (Anadolu Agency via Getty Images)

Tak kalah pentingnya sinyal positif dari Negeri Tirai Bambu yang mengisyaratkan bahwa ekonominya siap 'mengaum' pasca tertekan akibat Covid-19. Ini ditandai dengan lonjakan pada data manufaktur di China mendorong prospek permintaan bahan bakar global, menjadikan kelapa sawit pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.

Sementara indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi China naik menjadi 52,6 bulan lalu dari 50,1 pada Januari, survei sektor swasta juga menunjukkan aktivitas meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.

Proyeksi Pekan Depan

Menurut proyeksi analis, sebagaimana dikutip Bernama (4/3), harga kontrak CPO berpeluang aktif diperdagangkan selama pekan depan dan akan bergerak di rentang MYR 4.100 hingga MYR 4.500/ton.

Kepala Riset Komoditas Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan, pasar diperkirakan akan bereaksi terhadap data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) untuk Februari tentang kinerja industri dan total stok minyak sawit akhir bulan serta data baru yang dirilis di Konferensi dan Pameran Harga Minyak Kelapa Sawit dan Lauric ke-34 (POC2023) di Kuala Lumpur minggu depan.

"Data MPOB bulan Februari dan data POC2023 yang akan dirilis minggu depan merupakan data penggerak pasar," ujarnya kepada Bernama.

Sementara, trader minyak sawit David Ng mengatakan CPO berjangka kemungkinan akan naik di atas RM 4.300 karena kekhawatiran atas produksi yang lebih rendah dalam beberapa minggu mendatang.

"Minggu depan kami perkirakan harga akan tetap bullish dengan support di RM4,100 dan level resistance berikutnya di RM4,500," ujar David.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI & Malaysia Kompak Dorong Harga CPO Nanjak, Ini Pemicunya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular