Deretan Korban Indosurya, Dari Artis Hingga Emiten di BEI

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Jumat, 17/02/2023 14:20 WIB
Foto: Massa aksi melakukan orasi dan memakai topeng Henry Surya, pemilik sekaligus pendiri KSP Indosurya di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (2/2/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus penyelewengan dana Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya telah memakan puluhan ribu korban. Dengan memutar dana himpunan sebesar Rp106 triliun, KSP Indosurya merugikan anggota sebesar Rp15,9 triliun.

Kasus ini menyebabkan kerugian sektor keuangan terbesar dalam sejarah Indonesia. Bahkan, PPATK pun hingga menyebut pencucian uang di balik koperasi ini masif, mencapai Rp 240 triliun.

Besarnya nilai tersebut tak lepas dari modus Indosurya yang sejak awal memang menyasar anggota kelas atas. Ini juga ditunjukkan dari sejumlah korban yang selain terkenal, memiliki tabungan dengan nilai yang tinggi.


Berikut korban-korban gagal bayar Indosurya, mulai dari selebritas hingga emiten.

Selebritas

KSP Indosurya telah menjerat beberapa figur ternama, Patricia Gouw, dan Anya Dwinov. Keluarga Koki Kondang Arnold Purnomo alias Chef Arnold pun turut menjadi korban.

"Bukan saya korban secara langsung, tapi anggota keluarga. Nilai kerugiannya mencapai puluhan miliar," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Sementara model Patricia Gouw akui sempat depresi akibat kerugian Rp 2 miliar di KSP Indosurya. Terlebih, pada saat kasus itu mencuat pada awal tahun 2020, pandemi COVID-19 sedang melanda dan membuat orang-orang mudah stress.

"Aku down banget, stres, ya mungkin bisa dibilang depresi ya, mungkin kaget kan," kata model yang bernama asli Patricia Gunawan itu.

Ia mengingat kembali masa-masa sulit pada tahun 2020 saat banyak orang tiba-tiba kehilangan pekerjaannya dan tidak menerima pemasukan akibat dampak ekonomi COVID-19. Mirisnya, pada saat itu lah justru KSP Indosurya mulai mengalami gagal bayar sehingga para korban semakin terpuruk.

Kemudian, artis senior Anya Dwinov juga menjadi korban KSP Indosurya. Mirisnya, dari duit miliaran yang telah ia setorkan, Anya baru menerima pengembalian kurang dari Rp 2,9 juta. Ini pun dengan dicicil.

"Sekarang dari Rp 5,3 miliar, saya baru merasakan pertama kali itu dicicil Rp 1,5 juta. Terus bulan berikutnya saya dicicil Rp 500 ribu. Dua kali Rp 500 ribu, habis itu turun lagi jadi Rp 400 ribu. Habis itu sudah. Itu setahun yang lalu paling. (Total) Rp 2,9 juta," jelas Anya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan

Pages