Big Stories 2022

Larangan Ekspor Batu Bara: Mustahil!

Maesaroh, CNBC Indonesia
26 December 2022 07:05
China Sampai Malaysia Masih 'Kecanduan' Batu Bara RI, Ini Buktinya!
Foto: Infografis/ China Sampai Malaysia Masih 'Kecanduan' Batu Bara RI, Ini Buktinya!/Aristya Rahadian

Batu bara sempat ditinggalkan banyak negara, terutama Eropa, karena dianggap sebagai salah satu penyumbang polutan tertinggi di dunia.

Namun, perang Rusia-Ukraina mengubah segalanya. Negara-negara Eropa justru kini 'menyerah' dan beralih ke pembangkit listrik batu bara karena aksi Rusia yang memangkas pasokan gas ke Benua Biru.

Pada 2021, Uni Eropa menggantungkan pasokan 45% batu bara dan 45% gas dari Rusia. Uni Eropa mengimpor sekitar 45 juta ton batu bara dan 155 miliar kubik meter gas dari Negara Beruang Merah.

Besarnya ketergantungan energi pada Rusia ini yang membuat Eropa, terutama Uni Eropa, kalang kabut. Eropa harus mencari pemasok batu bara baru untuk mengganti kekosongan pasokan dari Rusia.

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan pasokan gas ke Eropa juga membuat derita Benua Biru bertambah. Kebijakan Putin membuat harga gas melonjak sehingga Eropa pun mau tak mau mengganti sebagian pasokan gasnya ke batu bara.

Jerman, Inggris, Austria, Belanda, Belgia adalah beberapa negara yang kembali membangkitkan pembangkit listrik batu bara. Padahal, negara tersebut selama ini relatif "anti" terhadap batu bara dan memilih menggunakan gas atau sumber energi terbarukan lainnya.

Jerman bahkan menyebut kebijakan kembali ke batu bara sebagai "langkah yang menyakitkan tetapi harus dilakukan".
EIA memperkirakan Uni Eropa bakal mengimpor batu bara sebanyak 176 juta ton pada tahun ini, naik 14,2% dibandingkan pada 2021 dan 28% dibandingkan 2020.

Sekitar 121 juta ton atau 69% impor batu bara Eropa adalah batu bara thermal yang biasa digunakan untuk pembangkit listrik.
Jerman diperkirakan mengimpor batu bara sebanyak 38 juta ton pada tahun ini, terbesar di antara negara Eropa. Sepertiga kapasitas listrik Jerman kini juga disokong oleh pembangkit batu bara.


Bila negara Eropa dibuat menderita oleh lonjakan harga batu bara, cerita sebaliknya dialami Indonesia. EIA memperkirakan produksi batu bara Indonesia akan menjadi raja eksportir tahun ini.

China memang masih akan menempati posisi pertama dalam hal produksi yakni 4,24 miliar ton disusul dengan India dengan 893 juta ton. Indonesia berada di urutan ketiga dengan produksi 622 ton.

Namun, Indonesia akan menjadi eksportir terbesar karena konsumsi dalam negeri tidak sebesar China dan India.
Indonesia diperkirakan akan mengekspor batu bara sebanyak  dengan total ekspor menembus 473 juta ton. Di bawa Indonesia ada Australia dengan perkiraan volume ekspor mencapai 350 juta ton.

Perkiraan EIA lebih rendah dari proyeksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kementerian ESDM memperkirakan produksi batu bara akan mencapai 663 juta ton.
Hingga
6 Desember 2022 ini, produksi batu bara Indonesia sudah menembus 627,17 juta ton itu dengan ekspor menembus 268,1 juta ton.

Eropa menjadi salah satu lumbung ekspor baru. Sampai dengan Desember 2022, ekspor batu bara Indonesia ke Eropa diperkirakan akan mencapai 6,6 juta ton. Jumlah ini bahkan melebihi rekor ekspor ke Eropa tertinggi pada 2012 di mana sekitar 6,2 juta ton.

Lonjakan ekspor juga berperan besar dalam mendongkrak surplus neraca perdagangan.

Nilai ekspor bahan bakar mineral yang didominasi batu bara mencapai US$ 50,34 miliar pada Januari-November 2022. Nilai tersebut melonjak 70,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan nilai sebesar itu, bahan bakar mineral menyumbang 19,9% dari total ekspor sepanjang tahun ini.

Lonjakan volume dan nilai ekspor batu bara juga ikut menopang pundi-pundi penerimaan negara melalui royalti hingga pajak penghasilan negara (PPh).

Berdasarkan data MODI, penerimaan negara dari sektor tambang, termasuk batu bara, sudah menembus Rp 173,51 triliun atau 170,4 dari target. Penerimaan tersebut juga jauh lebih besar dibandingkan pada 2021 yang tercatat Rp 114,6 triliun.

Dengan besarnya peran ekspor dan sumbangan penerimaan negara sektor batu bara bisa dimaklumi jika pemerintah pada Januari lalu hanya melarang ekspor hanya dalam periode singkat saja yakni satu bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular