Big Stories 2022

Larangan Ekspor Batu Bara: Mustahil!

Maesaroh, CNBC Indonesia
26 December 2022 07:05
Tambang terbuka Banks Group Shotton di Northumberland, Britain,
Foto: REUTERS/Barbara Lewis

3. Krisis energi India hingga pengumuman larangan impor Eropa
Pada April dan Mei 2022, harga batu bara kembali melonjak dan menembus level US$ 400 per ton kembali setelah sempat melandai.

Pada awal April, Uni Eropa mengumumkan jika mereka akan melarang impor batu bara dari Rusia mulai 10 Agustus. Keputusan ini membuat pelaku pasar khawatir jika persaingan untuk mendapatkan pasokan dari non-Rusia meningkat.

Kondisi ini diperparah dengan krisis energi di India. Pada pertengahan Mei, India menghadapi krisis energi karena pasokan batu bara di pembangkit listrik India dalam kondisi kritis.

Menipisnya pasokan disebabkan lonjakan penggunaan listrik setelah gelombang panas melanda India. Di sejumlah negara bagian India, suhu meningkat menjadi 39-45 derajat Celcius yang mengakibatkan penggunaan listrik untuk pendingin ruangan melonjak.

India pun mewajibkan pembangkit listrik batu bara impor untuk impor secepatnya demi meningkatkan pasokan.

5. Pemangkasan pasokan gas Rusia

Setelah sempat melandai pada Juni, harga batu bara kembali terbang pada pertengahan Juli.
Harga batu bara kembali menembus US$ 400 per ton imbas dari keputusan Rusia memangkas pasokan gas melalui jaringan pipa Nord Stream 1.

Perusahaan gas Rusia, Gazprom, sebelumnya sudah memangkas kapasitas Nord Stream 1 menjadi 40% dengan alasan perawatan. Gazprom juga sempat menghentikan aliran gas melalui Nord Stream 1 selama 10 hari pada 11-21 Juli 2022 dengan alasan pemeliharaan.

Rusia memang sempat membuka jaringan tersebut tetapi kemudian menutup secara sepenuhnya. Mereka hanya akan membuka jaringan tersebut jika Eropa menghentikan sanksi ekonominya,

6. Kekeringan di China dan sanksi embargo Rusia

Harga batu bara kembali melesat pada pertengahan Agustus karena kekeringan di China. Uni Eropa juga mulai melarang impor batu bara dari Rusia sejak 10 Agustus.
Gelombang panas di China membuat suhu menembus hingga 37 derajat Celcius. Gelombang panas tidak hanya menimbulkan kekeringan tetapi juga melambungkan penggunaan listrik untuk pendingin ruangan.

Kekeringan juga membuat kapasitas pembangkit listrik tenaga air menurun drastis. Padahal, pembangkit tersebut menjadi sumber utama penopang energi bagi sektor pertanian dan beberapa industri.
Batu bara pun kemudian menjadi alternatif untuk pembangkit.

7.Rusia hentikan pasokan gas

Harga batu bara mencetak rekor pada 5 September di posisi US$ 463,75 per ton setelah Rusia menegaskan sikapnya jika mereka tidak akan memasok gas ke Eropa secara penuh jika sanksi kepada mereka belum dicabut.

Pernyataan Kremlin tersebut langsung melambungkan harga gas Eropa. Harga gas Eropa langsung melambung 30% sehari dan 400% setahun kemarin menjadi sekitar 272 euro per megawatt hour (MWh). Batu bara yang menjadi alternatif gas alam pun ikut terbang.

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular