Waskita Jual Ruas Tol Hingga Bumi Bicara Masa Depan Batu Bara

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
07 September 2022 08:00
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan Selasa (6/9/2022). Penguatan ini terjadi di tengah pro dan kontra terkait keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

IHSG ditutup di zona hijau dengan apresiasi tipis 0,02% atau 1,2 poin ke 7.233,16 pada penutupan perdagangan. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 15 triliun.

Penguatan IHSG terjadi di tengah bayang-bayang sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi, sejak pagi kemarin ribuan massa aksi tiba di gedung DPR melakukan demo tolak kenaikan harga BBM.

Bagaimana kira-kira kinerja IHSG hari ini, Rabu (7/9/2022)? Sebelum mulai perdagangan yuk simak kabar emiten berikut ini:

1. Asuransi Hingga Pinjol Paling Banyak Diadukan ke OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, pihaknya telah menerima 199.111 layanan melalui berbagai kanal, yang di dalamnya terdapat 8.771 pengaduan hingga 26 Agustus 2022.

Dari pengaduan tersebut, sebanyak 50% merupakan pengaduan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), 49,5% merupakan pengaduan sektor perbankan, dan sisanya merupakan layanan sektor pasar modal.

Seperti diketahui, IKNB mencakup mulai dari asuransi, lembaga pembiayaan, dana pensiun, lembaga keuangan mikro, hingga fintech atau pinjaman online (pinjol).

"Jenis pengaduan yang paling banyak adalah restrukturisasi kredit/pembiayaan, perilaku petugas penagihan dan layanan informasi keuangan," jelas keterangan resmi OJK, Senin (5/9/2022).

Padahal di sektor IKNB sendiri, data OJK menunjukkan kinerja yang relatif baik. Penghimpunan premi sektor asuransi di bulan Juli 2022 tercatat meningkat dengan penghimpunan premi Asuransi Jiwa bertambah sebesar Rp 13,2 triliun, serta Asuransi Umum bertambah sebesar Rp 8,6 triliun. Piutang pembiayaan tercatat tumbuh 7,1% yoy pada Juli 2022 sebesar Rp 385 triliun.

Profil risiko Perusahaan Pembiayaan pada Juli 2022 masih terjaga dengan rasio NPF tercatat sebesar 2,72%. Sedangkan sektor dana pensiun tercatat mengalami pertumbuhan aset sebesar 3,86% yoy, dengan nilai aset mencapai Rp 336,14 triliun.

Selain itu, FinTech peer to peer (P2P) lending pada Juli 2022 terus mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 88,8% yoy, meningkat Rp 1,14 triliun menjadi Rp 46 triliun.

2. Vale Punya Smelter Rendah Karbon ke-2 Bernilai Rp 31,28 T

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sedang mengembangkan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi tengah (Sulteng). Proyek smelter dibangun dengan teknologi rendah karbon yang kedua di Indonesia setelah smelter Sorowako.

Direktur Utama PT Vale Indonesia Febriany Eddy proyek senilai US$ 2,1 miliar atau Rp 31,28 triliun (kurs Rp 14.898/US$) ini nantinya akan menggunakan teknologi rendah karbon dalam proses pengolahannya. Salah satunya dengan menggunakan teknologi rotary kiln-electric furnace (RKEF).

"Mitra kami mendukung untuk menggunakan teknologi rendah karbon. Pabrik ini akan menjadi RKEF yang digerakkan dengan tenaga gas alam. Ini akan menjadi pabrik dengan intensitas karbon kedua terendah di Indonesia setelah pabrik Sorowako," ujarnya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Investasi dan Kerja Sama untuk Proyek Blok Bahodopi, Selasa (6/9/2022).

Adapun dalam proses pembangunan proyek ini, Vale turut menggandeng Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai). Menurut dia, pihaknya bersama partner telah berkomitmen dalam melakukan kegiatan penambangan yang berkelanjutan.

Bahkan nantinya terdapat tambahan investasi sebesar US$ 300 juta (sudah termasuk di dalam US$ 2,1 miliar) yang akan digelontorkan untuk tambahan fasilitas LNG. Kapasitas produksi dari proyek ini direncanakan akan berkisar 73.000-80.000 metrik ton nikel per tahun.

"Untuk menunjukkan lagi kami juga bersepakat membuat persemaian yang besar sampai 10 juta pohon masing-masing di Bahodopi dan Pomala, sesuai tujuan vale untuk memperbaiki kualitas hidup kami juga memegang prinsip di mana kami beroperasi harus bawa kemakmuran bersama," katanya.

3. Eks Direktur Bank QNB Bambang Irawan Jadi Direktur Maybank

Bambang Andri Irawan, yang sebelumnya merupakan Direktur Operasional dan Teknologi di PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), kini bakal menjadi Direktur baru di PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII).

Bambang Andri sebelumnya telah mengajukan pengunduran diri dari Bank QNB pada 27 April 2022.

Dalam keterbukaan informasi Selasa (6/9/2022), Bank Maybank mengumumkan pihaknya bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 28 September 2022, dengan agenda Perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan.

Berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (4) dan 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perseroan, Pasal 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta Pasal 94 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, anggota Direksi Perseroan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

"Kepada Rapat akan diusulkan untuk menyetujui untuk mengangkat Bambang Andri Irawan sebagai Direktur Perseroan, untuk masa jabatan efektif sejak ditutupnya Rapat ini dan setelah diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2025," tulis Maybank.

Usulan tersebut di atas telah mendapat rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan.

4. Hingga Awal September, Elnusa Capai 80% dari Target Kontrak

PT Elnusa Tbk (ELSA) hingga awal September mencatatkan realisasi kontrak kerja konsolidasi on hand 80% dari rencana kerja dan anggaran perusahaan 2022. ELSA menargetkan pendapatan kisaran Rp 8 triliun serta laba bersih di kisaran Rp 200 miliar pada 2022 ini.

Melihat capaian realisasi kontrak tersebut, Elnusa yakin mampu membukukan kinerja keuangan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Hal ini didukung oleh peningkatan aktivitas jasa hulu migas khususnya dalam kegiatan seismic dan well services juga adanya peningkatan kebutuhan BBM yang saat ini sudah kembali normal. Dengan demikian hal tersebut cukup berdampak positif pada segmen jasa distribusi logistik energi yang menjadi primadona penopang kinerja perseroan.

Manager of Corporate Communications Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina mengatakan dari realisasi kontrak yang telah dicatatkan memiliki komposisi 33% Jasa Hulu Migas, 59% Jasa Distribusi dan Logistik Energi dan sisanya 8% pada Jasa Penunjang Migas.

"Adapun kontrak tersebut didominasi oleh Pertamina Group sebesar 69% dan non Pertamina Group 31%. Pada jasa hulu migas kontrak didapatkan untuk melakukan pekerjaan jasa drilling fluid dan workover di area Mahakam Kalimantan, survei seismik 2D, dan pekerjaan non aset based (EPC O&M) di blok rokan," rinci Jayanty dalam keterangan resmi, Selasa (6/9/2022).

Sementara itu untuk jasa distribusi dan logistik energi yang menjadi kontributor utama adalah pada transportasi BBM, Trading BBM Inmar dan pengelolaan Depo.

5. Cuan Tanuri Dari Bisnis Bola Menipis, Laba BOLA Anjlok 69%

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) mencatat laba bersih Rp 22,33 miliar pada semester pertama 2022. Nilai tersebut turun sebesar 69% dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 72,09 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan BOLA sejatinya meroket sebesar 393,62% menjadi Rp 174,89 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,43 miliar.

Kemudian, beban operasi perseroan naik 132% menjadi Rp 155,58 miliar pada akhir Juni 2022 dari tahun lalu pada periode uang sama yaitu sebesar Rp 68,04 miliar.

Meski beban tersebut naik signifikan, BOLA masih mampu mencatat laba kotor Rp 19,34 miliar dari sebelumnya rugi 31,60 miliar.

Akan tetapi, BOLA hanya mencatat pendapatan keuangan Rp 6,11 miliar paruh pertama tahun ini. Nilai ini anjlok sekitar 94% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 111,5 miliar.

Imbasnya, laba tahun berjalan anjlok 63,59% menjadi Rp 25,5 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 70,04 miliar. Penurunan ini yang turut mengurangi perolehan laba BOLA.

Informasi saja, BOLA merupakan emiten milik pengusaha Pieter Tanuri dengan kepemilikan 40,54%. Selain Pieter, Asuransi Central Asia dan Ayu Patricia Rachmat juga memiliki masing-masing 8,88% dan 5,08% saham BOLA. Sisa 45,50% saham dimiliki masyarakat. 

6. BFI 'Pede' Laba 2022 Tembus Rekor Sebelum Pandemi Rp 1,4 T

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) optimis kinerja tahun ini bisa tetap tumbuh signifikan. Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono optimistis tahun ini laba perusahaan bisa tembus angka tertinggi, seperti di 2018 atau sebelum Covid-19 menyerang.

Seperti diketahui, laba BFIN di 2018 mencapai Rp 1,46 triliun. Jika mengacu angka tersebut, maka tahun ini laba BFIN diproyeksikan tumbuh 29,20% dibandingkan perolehan di 2021 sebesar Rp 1,13 triliun.

"Pada 2022 kami masih optimis aset tumbuh 20% dan laba bersih bisa mencapai seperti sebelum Covid-19 datang," jelas Sudjono Media Luncheon: Building the Next Chapter, Selasa, (6/9/2022).

Optimise BFIN, lanjut Sudjono, seiring proyeksi pembiayaan perusahaan yang diprediksi masih tumbuh tahun ini. Hingga akhir Juni 2022, dia menyebut total piutang yang dikelola (managed receivables) BFIN senilai Rp 16,8 triliun atau naik sebesar 23,3% year on year (yoy).

Portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97% atau senilai Rp 11,75 triliun. Selanjutnya disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 11,97%, motor bekas 10,76%, property-backed financing 2,67%, dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah dan chanelling dengan anak usaha, yakni Pinjam Modal.

Selain itu rapor kinerja yang sehat juga tampak dari rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) BFI Finance di posisi NPF bruto 1,08% dan NPF neto 0,31%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juni 2022, angka ini mencerminkan performa yang stabil dan jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri.

Dia pun menampik, kalau dikatakan kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Pasalnya, dia melihat daya beli masyarakat untuk kendaraan masih sangat tinggi.

"Kecuali dengan adanya kenaikan BBM terjadi huru hara, hal tersebut bisa mempengaruhi. Pengalaman kami cukup kebal, kita sudah mengalami tantangan yang 10 kali lebih berat, yakni saat Covid-19 tiba. Dari kondisi makro, BI sudah melakukan pro aktif make sure, dengan menaikkan acuan suku Bunga, secara makro ekonomi masih sehat," jelasnya.

7. Serbu! Freeport Indonesia Lagi Buka Lowongan Kerja Nih

Dear para pencari kerja, ada berita baik nih untuk kamu. PT Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang ternama di Indonesia sedang membuka lowongan kerja.

Seperti dikutip dari laman https://www.careers-page.com/freeportindonesia#openings, ada delapan posisi yang sedang dibuka dan semuanya untuk proyek Manyar Smelter di Jawa Timur. Rincian posisinya antara lain:

1. Smelter Planner
2. Smelter Planning Superintendent
3. Smelter Planning Supervisor
4. Process Control Engineer
5. Shift Superintendent
6. Recruitment Superintendent
7. Process Automation Superintendent
8. Learning and Development Superintendent

Adapun waktu tenggat pengiriman lamaran paling lambat 20 September 2022 untuk posisi Smelter Planner, Smelter Planning Superintendent, dan Smelter Planning Supervisor. Sedangkan untuk lima sisanya paling lambat 15 September 2022.

Beberapa waktu lalu, Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia Richard Adkerson pun sempat menyinggung soal pengupahan di perusahaannya.

Adkerson mengungkapkan bahwa perusahaan membayar karyawan dengan gaji yang "adil". Namun sayangnya, Adkerson tidak menyebutkan berapa besarannya.

8. Waskita Tawarkan Ruas Tol yang Didanai PMN, Siapa Minat?

Sebanyak dua ruas jalan tol milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang yang bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA), telah diselesaikan transaksinya pada hari ini, Selasa (6/9/2022).

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono berharap kerja sama dengan INA dapat terus berlanjut. Sebab, Waskita masih memiliki beberapa ruas yang perlu diselesaikan.

"Kami berharap dengan dana PMN bisa menyelesaikan beberapa ruas tol pada 2023-2024 dan bisa kembali menyehatkan Waskita," jelas Destiawan dalam acara Penyelesaian Transaksi antara PT Waskita Toll Road ("WTR") dengan Indonesia Investment Authority ("INA") terkait Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Destiawan mengungkapkan, ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang merupakan backbone tol Trans Jawa dan juga ruas tol yang sangat baik untuk pendapatan Waskita.

"Tapi dengan kondisi yang ada dan bisnis Waskita yang merupakan circle dari investasi, konstruksi, dan menawarkan kerja sama pada investor, maka ruas tol ini merupakan yang sangat baik bagi investor. Kami bersyukur transaksi kerja sama ini bisa terlaksana meski prosesnya cukup panjang, Alhamdulillah dengan transaksi ini bisa membantu dan membawa Waskita Grup untuk menyelesaikan dan menyehatkan kondisi keuangan Waskita," jelasnya.

Dia melanjutkan, transaksi ini bagian dari program penyehatan Waskita dengan 8 stream penyehatan keuangan, dan ini akan sangat membantu Waskita untuk mengurangi beban itu dan segera pulih menjadi perusahaan yang sehat.

9. BUMI Bicara Masa Depan Bisnis Batu Bara: Masih Menjanjikan

Batu bara masih menjadi 'primadona' untuk kebutuhan energi dunia dan untuk memompa perekonomian hingga industri. Dengan kebutuhan energi yang terus meningkat setiap tahunnya, batu bara masih memegang peran penting dan dinilai masih bisa terus berkembang.

Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengungkapkan meski dibutuhkan, masih banyak yang salah paham mengenai batu bara. Kini permintaan akan emas hitam ini tengah melonjak dan disertai oleh kenaikan harga yang fantastis.

"Ini adalah industri yang sering disalahpahami dan membutuhkan banyak dukungan, baik dari pemerintah, investor, atau bank institusional, mengingat ini situasi ketika baru saja memasuki era pasca pandemi dan mencoba untuk mengembangkan perekonomian," kata Dileep kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Adanya krisis energi dan inflasi akibat konflik Rusia-Ukraina menurutnya masih akan berdampak pada sektor batu bara dalam lima tahun ke depan. Komoditas ini menurutnya akan memainkan peran penting sebagai bahan baku dan membangkitkan daya, selain dari energi baru terbarukan.

Dia menegaskan sektor batu bara masih menjanjikan dalam lima tahun ke depan meski menghadapi berbagai tantangan. Tantangan paling besar menurutnya dari perbankan dan institusi yang menilai batu bara sebagai sumber energi 'kotor'.

"Yang lebih kita butuhkan adalah melihat Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dan cleaner burn technologies agar dapat menggunakan batu bara dalam jangka panjang untuk kelangsungan hidup manusia dan memenuhi permintaan di masa depan," ujarnya.

Tahun ini perusahaan menargetkan angka produksi di kisaran 85-90 juta ton, sayangnya target ini kemudian direvisi menjadi 78-83 juta ton karena cuaca buruk. BUMI juga berkomitmen memaksimalkan produksi dan fokus memenuhi kebutuhan domestik, baru selanjutnya ekspor.

"Dapat dikatakan sekitar 8-10 juta ton dapat diperdagangkan di pasar dengan harga yang menarik. Kami belum bisa melakukannya. Namun, saya berharap ketika cuaca membaik yang kemungkinan pada Agustus tahun ini, ketika La Nina usai, kami dapat beroperasi dalam skala normal," kata Dileep.

"Kami memasok dan memenuhi komitmen domestik. Kami memprioritaskan penjualan domestik dibanding ekspor. Karena hujan lebat sejak Desember, meskipun produksi menurun, kami tetap memenuhi dan bahkan melampaui kebutuhan domestik di harga ekspor."

10. Kode Keras OJK! Kredit Restrukturisasi Covid Diperpanjang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi sinyal bahwa akan memperpanjang kredit restrukturisasi Covid-19 setelah masa berakhir pada Maret 2023.

Hanya saja, perpanjangan relaksasi tersebut tidak akan diberikan kepada semua sektor atau debitur melainkan mempertimbangkan efektivitas kelanjutan relaksasi berdasarkan dengan tingkat pemulihan kinerja debitur yang berbeda di setiap sektor, segmen dan wilayah.

"Di restrukturisasi, kita tak akan secara langsung memperpanjang tapi kita lihat per sektornya. Secara geografi seperti apa. Kalau kita lihat memang membutuhkan perpanjangan, nanti karena kita masih survei dan studi akhir rencana pengambilan kebijakan akan lihat secara individu," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers di gedung BI Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya, arah stimulus OJK diharapkan akan lebih targeted kepada sektor, segmen, maupun wilayah yang dianggap masih membutuhkan.

Dian memaparkan, per Juli 2022, kredit restrukturisasi perbankan yang terdampak Covid-19 terus bergerak melandai. Kredit yang mendapatkan relaksasi pernah mencapai titik tertingginya sebesar Rp 830,47 triliun pada Agustus 2020. Per Juli 2022, restrukturisasi kredit Covid-19 tersebut telah turun menjadi sebesar Rp 560,41 triliun, menurun dibandingkan Juni 2022 yang sebesar Rp 576,17 triliun.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa 40% dari kredit yang direstrukturisasi karena terdampak Covid-19 telah kembali sehat dan keluar dari program restrukturisasi," jelasnya. 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular