Waskita Jual Ruas Tol Hingga Bumi Bicara Masa Depan Batu Bara

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
07 September 2022 08:00
Layar Pergerakan Saham
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

6. BFI 'Pede' Laba 2022 Tembus Rekor Sebelum Pandemi Rp 1,4 T

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) optimis kinerja tahun ini bisa tetap tumbuh signifikan. Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono optimistis tahun ini laba perusahaan bisa tembus angka tertinggi, seperti di 2018 atau sebelum Covid-19 menyerang.

Seperti diketahui, laba BFIN di 2018 mencapai Rp 1,46 triliun. Jika mengacu angka tersebut, maka tahun ini laba BFIN diproyeksikan tumbuh 29,20% dibandingkan perolehan di 2021 sebesar Rp 1,13 triliun.

"Pada 2022 kami masih optimis aset tumbuh 20% dan laba bersih bisa mencapai seperti sebelum Covid-19 datang," jelas Sudjono Media Luncheon: Building the Next Chapter, Selasa, (6/9/2022).

Optimise BFIN, lanjut Sudjono, seiring proyeksi pembiayaan perusahaan yang diprediksi masih tumbuh tahun ini. Hingga akhir Juni 2022, dia menyebut total piutang yang dikelola (managed receivables) BFIN senilai Rp 16,8 triliun atau naik sebesar 23,3% year on year (yoy).

Portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97% atau senilai Rp 11,75 triliun. Selanjutnya disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 11,97%, motor bekas 10,76%, property-backed financing 2,67%, dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah dan chanelling dengan anak usaha, yakni Pinjam Modal.

Selain itu rapor kinerja yang sehat juga tampak dari rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) BFI Finance di posisi NPF bruto 1,08% dan NPF neto 0,31%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juni 2022, angka ini mencerminkan performa yang stabil dan jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri.

Dia pun menampik, kalau dikatakan kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Pasalnya, dia melihat daya beli masyarakat untuk kendaraan masih sangat tinggi.

"Kecuali dengan adanya kenaikan BBM terjadi huru hara, hal tersebut bisa mempengaruhi. Pengalaman kami cukup kebal, kita sudah mengalami tantangan yang 10 kali lebih berat, yakni saat Covid-19 tiba. Dari kondisi makro, BI sudah melakukan pro aktif make sure, dengan menaikkan acuan suku Bunga, secara makro ekonomi masih sehat," jelasnya.

7. Serbu! Freeport Indonesia Lagi Buka Lowongan Kerja Nih

Dear para pencari kerja, ada berita baik nih untuk kamu. PT Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang ternama di Indonesia sedang membuka lowongan kerja.

Seperti dikutip dari laman https://www.careers-page.com/freeportindonesia#openings, ada delapan posisi yang sedang dibuka dan semuanya untuk proyek Manyar Smelter di Jawa Timur. Rincian posisinya antara lain:

1. Smelter Planner
2. Smelter Planning Superintendent
3. Smelter Planning Supervisor
4. Process Control Engineer
5. Shift Superintendent
6. Recruitment Superintendent
7. Process Automation Superintendent
8. Learning and Development Superintendent

Adapun waktu tenggat pengiriman lamaran paling lambat 20 September 2022 untuk posisi Smelter Planner, Smelter Planning Superintendent, dan Smelter Planning Supervisor. Sedangkan untuk lima sisanya paling lambat 15 September 2022.

Beberapa waktu lalu, Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia Richard Adkerson pun sempat menyinggung soal pengupahan di perusahaannya.

Adkerson mengungkapkan bahwa perusahaan membayar karyawan dengan gaji yang "adil". Namun sayangnya, Adkerson tidak menyebutkan berapa besarannya.

8. Waskita Tawarkan Ruas Tol yang Didanai PMN, Siapa Minat?

Sebanyak dua ruas jalan tol milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang yang bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA), telah diselesaikan transaksinya pada hari ini, Selasa (6/9/2022).

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono berharap kerja sama dengan INA dapat terus berlanjut. Sebab, Waskita masih memiliki beberapa ruas yang perlu diselesaikan.

"Kami berharap dengan dana PMN bisa menyelesaikan beberapa ruas tol pada 2023-2024 dan bisa kembali menyehatkan Waskita," jelas Destiawan dalam acara Penyelesaian Transaksi antara PT Waskita Toll Road ("WTR") dengan Indonesia Investment Authority ("INA") terkait Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Destiawan mengungkapkan, ruas tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang merupakan backbone tol Trans Jawa dan juga ruas tol yang sangat baik untuk pendapatan Waskita.

"Tapi dengan kondisi yang ada dan bisnis Waskita yang merupakan circle dari investasi, konstruksi, dan menawarkan kerja sama pada investor, maka ruas tol ini merupakan yang sangat baik bagi investor. Kami bersyukur transaksi kerja sama ini bisa terlaksana meski prosesnya cukup panjang, Alhamdulillah dengan transaksi ini bisa membantu dan membawa Waskita Grup untuk menyelesaikan dan menyehatkan kondisi keuangan Waskita," jelasnya.

Dia melanjutkan, transaksi ini bagian dari program penyehatan Waskita dengan 8 stream penyehatan keuangan, dan ini akan sangat membantu Waskita untuk mengurangi beban itu dan segera pulih menjadi perusahaan yang sehat.

9. BUMI Bicara Masa Depan Bisnis Batu Bara: Masih Menjanjikan

Batu bara masih menjadi 'primadona' untuk kebutuhan energi dunia dan untuk memompa perekonomian hingga industri. Dengan kebutuhan energi yang terus meningkat setiap tahunnya, batu bara masih memegang peran penting dan dinilai masih bisa terus berkembang.

Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengungkapkan meski dibutuhkan, masih banyak yang salah paham mengenai batu bara. Kini permintaan akan emas hitam ini tengah melonjak dan disertai oleh kenaikan harga yang fantastis.

"Ini adalah industri yang sering disalahpahami dan membutuhkan banyak dukungan, baik dari pemerintah, investor, atau bank institusional, mengingat ini situasi ketika baru saja memasuki era pasca pandemi dan mencoba untuk mengembangkan perekonomian," kata Dileep kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Adanya krisis energi dan inflasi akibat konflik Rusia-Ukraina menurutnya masih akan berdampak pada sektor batu bara dalam lima tahun ke depan. Komoditas ini menurutnya akan memainkan peran penting sebagai bahan baku dan membangkitkan daya, selain dari energi baru terbarukan.

Dia menegaskan sektor batu bara masih menjanjikan dalam lima tahun ke depan meski menghadapi berbagai tantangan. Tantangan paling besar menurutnya dari perbankan dan institusi yang menilai batu bara sebagai sumber energi 'kotor'.

"Yang lebih kita butuhkan adalah melihat Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dan cleaner burn technologies agar dapat menggunakan batu bara dalam jangka panjang untuk kelangsungan hidup manusia dan memenuhi permintaan di masa depan," ujarnya.

Tahun ini perusahaan menargetkan angka produksi di kisaran 85-90 juta ton, sayangnya target ini kemudian direvisi menjadi 78-83 juta ton karena cuaca buruk. BUMI juga berkomitmen memaksimalkan produksi dan fokus memenuhi kebutuhan domestik, baru selanjutnya ekspor.

"Dapat dikatakan sekitar 8-10 juta ton dapat diperdagangkan di pasar dengan harga yang menarik. Kami belum bisa melakukannya. Namun, saya berharap ketika cuaca membaik yang kemungkinan pada Agustus tahun ini, ketika La Nina usai, kami dapat beroperasi dalam skala normal," kata Dileep.

"Kami memasok dan memenuhi komitmen domestik. Kami memprioritaskan penjualan domestik dibanding ekspor. Karena hujan lebat sejak Desember, meskipun produksi menurun, kami tetap memenuhi dan bahkan melampaui kebutuhan domestik di harga ekspor."

10. Kode Keras OJK! Kredit Restrukturisasi Covid Diperpanjang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi sinyal bahwa akan memperpanjang kredit restrukturisasi Covid-19 setelah masa berakhir pada Maret 2023.

Hanya saja, perpanjangan relaksasi tersebut tidak akan diberikan kepada semua sektor atau debitur melainkan mempertimbangkan efektivitas kelanjutan relaksasi berdasarkan dengan tingkat pemulihan kinerja debitur yang berbeda di setiap sektor, segmen dan wilayah.

"Di restrukturisasi, kita tak akan secara langsung memperpanjang tapi kita lihat per sektornya. Secara geografi seperti apa. Kalau kita lihat memang membutuhkan perpanjangan, nanti karena kita masih survei dan studi akhir rencana pengambilan kebijakan akan lihat secara individu," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers di gedung BI Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya, arah stimulus OJK diharapkan akan lebih targeted kepada sektor, segmen, maupun wilayah yang dianggap masih membutuhkan.

Dian memaparkan, per Juli 2022, kredit restrukturisasi perbankan yang terdampak Covid-19 terus bergerak melandai. Kredit yang mendapatkan relaksasi pernah mencapai titik tertingginya sebesar Rp 830,47 triliun pada Agustus 2020. Per Juli 2022, restrukturisasi kredit Covid-19 tersebut telah turun menjadi sebesar Rp 560,41 triliun, menurun dibandingkan Juni 2022 yang sebesar Rp 576,17 triliun.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa 40% dari kredit yang direstrukturisasi karena terdampak Covid-19 telah kembali sehat dan keluar dari program restrukturisasi," jelasnya. 

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular